BATU (SurabayaPost.id) – Kembalikan fungsi”Kali Wunut”seperti sebelumnya, Kelurahan Temas gandeng semua elemen sadar terlibat untuk masa depan, dengan beragam terobosan, Minggu (19/3/2023).
Giat sadar terlibat untuk masa depan “Tirto Uriping Bhawono” tersebut, menjaga resapan air disekitar Kali Wunut ,Gang Pande Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kita Batu, yang diyakini masyarakat sekitar sangat sakral.
Ini dilakukan, bukan untuk saat ini ,
tapi untuk masa depan”Tirto Uriping Bhawono” air sumber kehidupan “Sumber Wunut” tempatnya.
Lurah Temas, Adi Santoso menyampaikan ” Sumber Wunut” diambil dari nama pohon yang dulunya ada di sumber ini, pohon yang dimaksud sebagai salahsatu penyumbang resapan air untuk sumber wunut.
“Ini bukti bahwa pelestarian pohon dapat memberi sumbangsih tabungan air tanah yan bisa dimanfaatkan oleh manusia.Mari jaga dan lestarikan resapan air disekitar kita,” minta Adi sapaan akrabnya usai kegiatan di sumber wunut, Minggu, 19/3/2023.
Di jelaskan dia, kali tulus dulunya merupakan aliran dari sumber wunut ,dimana disekitar kali terdapat banyak pohon yang berfungsi sebagai resapan air tanah.
“Mari kita kembalikan fungsi kali wunut seperti sebelumnya dengan menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar kali wunut, “Setulus Hati Menjaga Anak Cucu Kita,” harap Adi.
Sekadar diketahui, berlangsungnya acara tersebut, hadir Pj.Walikota Batu Aries Agung Paewai, Dinas Pariwisata, Arief As Siddiq, Kadis LH, Aris Setiawan, Direktur PDAM Batu, Edi Sunaedi, dan Ketua MPC PP Kota Batu Endro Wahyu, serta sejumlah Anggota Dewan, bersama undangan lain.
Untuk diketahui, untuk mengembalikan fungsi, dan menjaga kelestarian kali wunut, sebanyak 2000 ikan tombro, menaman pohon bulu (beringin) 100 batang, dan tanam sebanyak 100 biopori.
“Aksi ini, aksi nyata dan tidak hanya seremoni, kita pertahankan dengan ekonomi kerakyatan yang ada di atas, ada pasar ekonomi kerakyatan, ekonomi kerakyatan ini akan berlangsung entah nanti seminggu sekali tapi untuk khusus bulan Ramadan ini sebagai pasar ngabuburit atau pasar Ramadan,”papar Adi.
Pada hari air sedunia ini, menurut dia, adalah sumber mata air, sumber kehidupan, maka air untuk dirawat dengan bijak.
“Disana – sini kita sudah melihat banyak bencana maka kita kalau selaras, serasi dengan alam Insya Allah bencana tidak akan terjadi di wilayah Temas maupun di Kota Batu,” ungkapnya.
Dengan kesadaran masyarakat, dengan keterlibatan masyarakat semua, menurut Adi, lantaran karena tidak akan bisa bekerja sendiri.
“Kami menggandeng TNI, Polri, Relawan Lingkungan, BPBD, Karang Taruna,dan Forum Anak, intinya semuanya kita gandeng elemen masyarakat untuk menyadarkan dan bergerak di sini,” lanjutnya.
Kali Wunut ini, disebutkan mempunyai keanehan,dan keunikan, yakni sungai tempuran, sungai pertemuan di sampingnya ada sumber mata air.
“Ini sebuah keunikan yang kami jual di sini nanti. Sungai ini dulunya sangat kotor, dan kita melakukan gerakan ini sudah kali ketiga, dengan sahabat – sahabat peduli lingkungan,”tandasnya.
Demikian, tandas dia, sekarang tidak
ada yang buang sampah, seperti sebelumnya.
“kita pasang di situ ada jaring sampah, jaring sampah ini mengikuti irama air ketika debit air naik dan sampai akan naik ketika debit air turun dia akan turun.Jadi nanti ada sampah yang akan dibersihkan oleh tim,” tambahnya.
Agar ikan – ikan tersebut, terlokalisir tidak sampai keluar dari kawasan, di pasang jaring perangkat sampah jaring ikan.Sisi lain, menurut Adi, ada biopori sekaligus ini gerakan biopori yang sebelumnya sudah dicanangkan.
“Tujuannya kawasan kami untuk menangkap dan memelihara air ini biar tetap terjaga, dan kita tangkap air dari hujan dari atas dimasukkan di situ dan ini pun juga mempunyai manfaat selain untuk komposter juga untuk persiapan tanaman yang kita tanam,” jelasnya.
Itu, jelas dia, disini tanaman pohon bulu sama sengon yang ditanam. Meski begitu, Adi menyebut, kebanyakan tanaman bulu yang ditanaman.
“Tanaman bulu, selain dingin, juga mempunyai akar yang kuat ke bawah dan ke samping dan juga mempunyai resapan air yang cukup bagus, sangat cocok untuk di sumber mata air di kali ini,” ujarnya.
Perlu diketahui, ujar Adi, kali wunut ini, mempunyai cerita unik ketika ada kuda lumping ada tanggapan apapun pasti larinya ke pohon di sini.
“Sampai saat Ini, ketika ada tanggapan kuda lumping, pasti larinya kesini. Nah disini, ada sesuatu hal yang memang menjadi kearifan lokal, setiap persamaan desa selamatan selamatannya di bawah sini,”
kata dia.
Ini, lanjutnya, untuk Pasar Anyar nanti, akan disuguhkan beragam varian menu – menu tradisional.Meski begitu menurut Adi, ada aturan.
“Selain bisa mendongkrak tambahan penghasilan warga sekitar, pedagang-pedagang PKL yang ada
di jalan, diharap bisa masuk.
“Ayo kita ramaikan di sini, di sini kita jaga konservasi lingkungannya juga bersama-sama kita bisa. Bersama teman-teman masyarakat, yang kita tanamkan tidak ada permasalahan yang tidak bisa kita selesaikan dengan sistem persaudaraan kita bisa menyelesaikan semuanya membangun dengan sederhana,” timpalnya.
Sementara Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai usai kegiatan berharap, bukan hanya dukungan pemerintah Kota Batu saja.
“Tapi seluruh masyarakat Kota Batu . Kita menyadari bahwa Kota Batu ini hampir sumber mata air berada di Kota Batu dan mengakhiri berbagai Kabupaten, Kota yang ada di Jawa Timur. Maka kelihatan kita adalah di hari air yang ke – 31 Tahun 2003 ini kita ingin punya semangat baru, dan niatan yang baik untuk sama-sama peduli terhadap air,” harap Aries.
Karena, lanjut dia, air adalah kebutuhan bersama yang sehari-hari kalau tidak di tindaklanjuti dengan kebersihan menjaga air sungai.
“Kalau tidak kita jaga, maka akan terdampak kepada anak cucu kita ke depan. Komitmen kita di hari air ini sama-sama semua serempak bahwa tidak hanya di seremonial,pada kesempatan ini,” lanjutnya.
“Tapi kita akan berlanjut setiap bulannya setiap minggunya untuk melakukan bersih-bersih sungai atau peduli terhadap sungai terhadap sampah sehingga nanti air ini betul-betul bisa mengalir untuk kehidupan kita,” harap dia.
“Baik untuk konsumsi pribadi, konsumsi untuk semua masyarakat dan juga untuk menjaga lingkungan hidup,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply