KESEMPATAN LANGKA: 1 JANUARI BERTEPATAN 1 RAJAB


Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur

Tahun baru datang membawa euforia—sebuah pembuka lembaran baru dalam kehidupan. Namun, apa artinya pergantian angka kalender jika kita tidak mampu mengevaluasi perjalanan yang telah dilalui? Hari pertama Januari 2025 ini terasa istimewa. Selain menyambut tahun baru Masehi, kita juga disuguhkan momen langka: pergantian tahun ini bertepatan dengan 1 Rajab, sebuah bulan penuh berkah dalam kalender Hijriyah. Ini adalah peluang untuk merenung, menyusun kembali langkah hidup, dan memperbaharui komitmen kita sebagai umat yang beriman.

Rajab: Bulan Refleksi dan Persiapan

Rajab, dalam tradisi Islam, lebih dari sekadar sebuah bulan dalam kalender. Ia adalah waktu bagi umat untuk menyiapkan diri. Di bulan ini, perjalanan spiritual Rasulullah SAW mencapai titik puncaknya—Isra’ Mi’raj, momen yang menandai hubungan langsung dengan Sang Pencipta.

Bulan ini menjadi refleksi bagi kita semua: apakah selama ini kita sudah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya? Di tengah kesibukan dunia modern yang menuntut perhatian penuh, sering kali kita lupa bahwa waktu adalah nikmat terbesar yang diberikan Allah.

Pada bulan Rajab, Rasulullah SAW mengajarkan kita tentang pentingnya momen ini. Dalam sebuah doa, beliau meminta keberkahan untuk bulan ini: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sha’ban, wa ballighna Ramadan.”
Ya Allah, berikan keberkahan pada kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.

Doa ini bukan sekadar rangkaian kata. Ia menggambarkan sebuah kesadaran akan pentingnya mempersiapkan diri sebelum memasuki fase besar, seperti Ramadan yang penuh ampunan. Di sini, Rajab dan Syaban menjadi persiapan spiritual. Dengan berdoa, kita memohon keberkahan, agar segala amal ibadah kita berjalan dengan lancar dan penuh makna.

Tahun Baru, Peluang Baru

Tahun baru adalah kesempatan untuk memulai sesuatu yang lebih baik. Tidak hanya tentang perayaan dan pesta, melainkan waktu untuk melakukan introspeksi—mengenal kembali diri, apa yang telah dilakukan, dan apa yang harus diperbaiki. Tahun baru, dalam pengertian ini, bukan hanya soal angka. Ia adalah momen untuk memperbaharui niat dan tujuan hidup.

Bagi umat Islam, pergantian tahun kali ini yang bertepatan dengan 1 Rajab adalah momen yang sempurna untuk mulai menata langkah. Sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah SAW, kita diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadan dengan semangat yang lebih kuat. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, memperdalam pemahaman agama, dan memperbarui hubungan kita dengan Allah.

Makna Tahun Baru bagi Umat Islam

Mengapa tahun baru harus bermakna? Dalam pandangan Islam, waktu adalah amanah. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan yang tak ternilai. Karena itu, ketika kita menyambut tahun baru, bukan hanya dengan kegembiraan duniawi, tetapi dengan kesadaran bahwa setiap hari adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik.

Begitu pula dengan bulan Rajab. Momen ini memberi kita peluang untuk memperbaiki ibadah kita, mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan, serta memperbaharui komitmen dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Jadi, apa yang seharusnya kita lakukan agar tahun baru ini benar-benar bermakna? Pertama, kita harus memulai dengan refleksi diri. Apakah kita sudah maksimal memanfaatkan waktu? Apakah sudah cukup banyak kebaikan yang kita lakukan selama ini? Tahun baru adalah waktu untuk meluruskan niat, memperbaiki diri, dan merancang langkah-langkah baru untuk hidup yang lebih baik—baik dalam hubungan pribadi, sosial, maupun ibadah.

Pelajaran dari Doa Rajab

Doa Rasulullah SAW untuk bulan Rajab bukan hanya tentang harapan untuk keberkahan, melainkan juga pengingat bagi kita tentang pentingnya konsistensi dalam berdoa. Rasulullah SAW tidak hanya berdoa di bulan Ramadan, tetapi juga di bulan-bulan lain yang penuh berkah. Ini menunjukkan bahwa kita harus menjadikan doa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari—bukan hanya menunggu momen tertentu.

Doa ini juga mengajarkan kita bahwa persiapan adalah kunci. Sebelum Ramadan tiba, kita sudah harus mempersiapkan diri. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi kesadaran penuh bahwa setiap bulan membawa berkah yang bisa kita manfaatkan. Dalam doa ini, ada pesan bahwa setiap bulan, setiap waktu, adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan berbuat baik.

Menjadi Lebih Baik di Tahun Baru

Pada akhirnya, tahun baru ini adalah momen untuk memperbaharui komitmen kita. Bukan hanya soal perubahan angka, tetapi lebih kepada perubahan dalam diri kita. Menyambut 1 Januari yang bertepatan dengan 1 Rajab adalah waktu yang tepat untuk merenung, memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan. Dengan doa dan harapan yang tulus, kita mengawali tahun ini dengan niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih beriman, dan lebih bermanfaat bagi umat dan bangsa.