GRESIK (SurabayaPost.id)–Fathur R Roziqin korban perampasan dengan kekerasan di Jl Panglima Sudirman pada Kamis (19/3) (sebelumnya ditulis Jumat 20/3 pukul 02.00 WIB) dini hari diketahui seorang anggota Banser Gresik. Terkait dengan kasus yang meresahkan warga itu, Ketua GP Ansor Gresik Agus Junaidi memberi waktu 3×24 jam (terhitung sejak laporan korban masuk) kepada Polres Gresik.
“Jika Pihak Polres Gresik tidak segera menangkap pelaku, maka jangan salahkan Banser dan Ansor jika melakukan sweeping. Ini bukan sekedar anggota Banser yang jadi korban. Tetapi kejahatan dengan kekerasan dan sadis ini meresahkan masyarakat Gresik,” kata Juned panggilan akrab Agus Junaidi saat bertandanv ke Balai Wartawan Gresik, Jl Basuki Rahmad, Sabtu (22/3).
Diungkapkan Juned, kasus perampasan dengan kekerasan ini dalam satu malam terjadintiga kali ditempat yang berbeda. Di Jl Panglima Sudirman, di Desa Suci dan Jl Fatimah Binti Maiun.
“Di Jl Siti Fatimah mereka mengobrak abrik warung dipinggir jalan tanpa alasan yang jelas. Merampas hand phone milik anggota kamib di Jl Panglima Sudirman dan di Desa Suci gerombolan ini menganiaya korbam dengan paving dan menggunakan rantai sepeda. Sehingga mengalami luka di kepala dan tangan yang cukup parah,” ujar Juned.
Ditegaskan Juned, kronologi kejadianya, para pelaku terlebih dahulu melakukan kekerasan secara membabi buta di Desa Suci dengan korban empat orang. Setelah itu mereka menuju ke Jl Siti Fatimah binti Maimun tanpa alasan yang jelas merusak wsrung yang berada dilokasi tersebut.
“Tidak cukup itu, para gerombolan ini kemudian menghajar Fathur yang merupakan anggota banser dengan paving, rantai sepeda motor lalu meremoas hand phone. Pelaku diketahui menggunakan 7 sepeda motor. Kami hanya ingin Polres menangkap.meteka sebelum kami turun sendiri,” tegas Juned.