MALANG (SurabayaPost.id) – Nuansa wisuda IKIP Budi Utomo (IBU) ke 32 yang digelar di GOR Ken Arok, Kecamatan Kedungkandang, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2019), memiliki kesan tersendiri. Kesan mendalam itu, dituturkan Nia Deby Septiyowati wisudawan terbaik dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dia merupakan terbaik karena mendapat predikat Cumlaude. Sebab dia berhasil menorehkan hasil gemilang dengan IPK 4, 00.
Anak kedua dari lima bersaudara itu pun bercerita awal dia memasuki masa perkuliahan. Dengan mengingat masa – masa lalu, Nia Deby Septyowati memulai kisahnya dari awal dia menyaksikan mahasiswa yang dahulu dengan wajah polos dan lugunya masuk kelas.
Mencoba memahami apa itu kuliah dan mata kuliah. Lalu menyaksikan mereka hilir mudik di kampus. Berinteraksi dengan saya atau teman-teman mahasiswanya. Wajah yang hampir tiap semester terus bertambah dewasa menghadapi kuliah.
“Kemauan dan niat kuliah yang kembang-kempis seperti sebuah keniscayaan. Dan kini, mereka berdiri dengan pakaian yang rapi dan mentereng hendak diwisuda. Ada kegembiraan dan keharuan saya menjadi bagian yang melengkapi kebahagiaan mereka diwisuda,” tutur Nia dara asal Jodipan Kota Malang tersebut dengan wajah kebahagiaan.
Sambil menghela nafas, Nia melanjutkan ceritanya. Dia pun selalu berdoa dengan harapan yang terucap sunyi dalam hati untuk kesuksesan untuk masa depan yang cerah. Hingga pada akhirnya, harapan itu terkabul hingga dirinya bersama ribuan mahasiswa IBU mendapat gelar wisudawan dan wisudawati.
“Wajah-wajah bersuka cita mendapati akhir studi mereka tentu menjadi momen yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Berdandan dengan cantik dan berpakaian dengan sangat rapi para wisudawan menjadi hal yang menurut saya sangat sakral. Belum lagi mengabadikan momen wisuda bersama teman, kerabat, keluarga dan calon pasangan juga menjadi ‘ritual’ tersendiri,” kata dia sembari tersenyum.
Mengerjakan sesuatu dengan hati, hasilnya akan memuaskan untuk diri sendiri serta doa dan harapan orang tua. ” Orangtua pun juga mengucap kesyukuran dengan anaknya sudah lulus S1 di program studi Bahasa Indonesia IKIP Budi Utomo Malang,” lanjut putri kedua dari pasangan Nanang dan Siswati tersebut.
Kini, Nia akan bersiaga, Menyambut karir, tentunya, dosen pun akan bangga menyaksikan mahasiswanya lulus dan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dan dalam wisuda, mahasiswa tentunya bisa melanjutkan karirnya ke dua bidang. Pertama, melanjutkan studi ke S2. Bagi mahasiswa yang benar-benar cinta ilmu, melanjutkan S2 tentunya menjadi prioritas utama, selanjurnya bekerja.
“Membekalli diri dengan ilmu yang lebih dari cukup. Untuk kemudian melanjutkan karir sebagai guru, dosen bahkan peneliti. Dan tetap yakin bahwa ada karir yang baik untuk kami setelah lulus S1 bahkan nantinya ke jenjang S2.,” pungkas Nia Deby Septiyowati sembari menyebut nama wisudawan lainya yang meraih prestasi, mereka adalah Marthen Ndilu Wiritana dengam IPK 3.98 dari jurusan Matematika. Kemudian Nurfita Sulistyo Handayani dari jurusan Ekonomi dengan IPK 3. 97. Selanjutnya terbaik keempat diraih Khalimatus Sa’diah mahasiswi asli Malang dengan IPK 3.91 dari jurusan Biologi. Sedangkan peringkat terbaik kelima diraih wisudawan dari jurusan Sejarah dan Sosiologi atas nama Hascahya Trilion Laksono debgan IPK 3, 90 dan peringkat terbaik keenam diraih wisudawan dari jurusan PJKR dengan nama Hendi Imam Fadoli wisudawan asal Kalimantan Barat dengan IPK 3, 88 serta peringkat ketujuh diraih Vincensia Kurniadi Pao Sogen dari Prodi Bahasa Inggris dengan IPK: 3.85. (lil).
Leave a Reply