BATU (SurabayaPost.id ) – perkembangan bonsai Kota Batu dari tahun ketahun dinilai terus meningkat dan tidak terjebak dengan tren sesaat. Semua itu dianggap merupakan keberhasilan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kota Batu.
Makanya PPBI dipercaya menjadi tuan rumah dia event sekaligus. Yakni menggelar Batu Festival Bonsai (BFB), yang melibatkan sejumlah ratusan penggemar bonsai se Indonesia.
Festival tersebut digelar di area lahan Perumahan Batu Panorama, Jl Panglima Sudirman, Kota Batu, Jumat (1/11/2019). Batu Festival Bonsai itu merupakan rangkaian HUT Kota Batu yang ke – 18 yang digagas PPBI Kota Batu.
Sedangkan event kedua adalah menjadi tuan Rumah Musyawarah Nasional (Munas) pemilihan Ketua Umum PPBI. Kegiatan tersebut mengusung tema ” Guruku Alamku”. A Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso membuka langsung acara tersebut.
Promosi Florikultura 2019 yang melibatkan ratusan PPBI dari seluruh Indonesia dengan sejumlah 460 bonsai yang dipamerkan dan terbagi dari 30 stand tersebut.
Menurut Dewanti Rumpoko, hal itu tidak hanya sebatas ajang pameran semata. Namun, lanjut dia, bisa jadi sebagai ajang transaksi jual beli yang menguntungkan.
” PPBI dengan jumlah ratusan dari berbagai penjuru nusantara yang ikut andil bagian meramaikan ajang Batu Festival Bonsai tersebut. Sangat luar biasa,” kata Dewanti Rumpoko.
Untuk itu, Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya itu, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya pameran di tahun berikutnya diyakini pesertanya bakal ribuan.
“Semoga lancar dan sukses,serta bisa membawa manfaat bagi kita semua,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono menambahkan, Batu Festival Bonsai yang mengusung tema ” Guruku Alamku itu, sudah ke 4 kalinya digelar di Kota Batu.
“Perkembangan seni bonsai dari tahun ketahun jumlah penggemar dan petani bonsai yang terus bertambah. Dunia bonsai dari komunitas yang berkembang memiliki ketahanan yang stabil dan komunitas bonsai adalah salah satu komunitas yang tidak terjebak oleh tren yang sesaat,” paparnya.
Lantas papar dia, komunitas bonsai di Kota Batu tetap bertahan. Bahkan terus berkembang secara kualitas maupun kuantitasnya.
” Komunitas bonsai di Batu didukung oleh organisasi yang kuat. Juga kami sampaikan kepengurusan PPBI Cabang Kota Batu, baru tiga tahun berdiri. Sebagai karya seni bonsai dan sebagai PPBI Kota Batu, bonsai merupakan hobi orang – orang tertentu,” ungkapnya.
Tentu untuk komunitas PPBI, kata dia, dalam menyelenggarakan hal ini, secara mandiri. “Dan Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian, diakuinya hanya sebatas penyedia tempat dan mensuport saja, seperti tahun – tahun sebelumnya ,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply