MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar pertemuan bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pertemuan tersebut digelar di Aula Mini Block Office Kota Malang, Kamis (2/6/2022) siang.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, pertemuan bertujuan untuk menguatkan sinergitas dan kolaborasi penyelenggaraan Kota Malang sebagai Kota Sehat. Dirinya juga memberikan beberapa arahan kepada OPD, Camat, Lurah dan elemen masyarakat yang hadir dalam membahas hal tersebut.
“Dalam menjadikan Kota Malang sebagai Kota Sehat itu adalah misi utama kita. Bagaimana (Pemkot Malang) hadir meningkatkan akses dasar, yaitu kesehatan. Membangun fasilitasi kesehatan merupakan keharusan, tentunya dengan menguatkan kolaborasi dan akselerasi,” seru Sutiaji mengawali sambutannya.
Untuk itu, dirinya berharap kepada setiap unsur yang tergabung dalam misi tersebut, harus menjalin komunikasi yang harmonis. Sebagai hal yang fundamental, pentingnya kesehatan tentunya sudah dapat dipahami oleh pribadi masing-masing.
“Harus jalin komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, karena kesehatan adalah hal yang diprioritaskan. Kita itu kuat di literasi tapi lemah di implementasi,” imbuhnya.
Dirinya juga memberikan beberapa arahan dalam menjadikan Kota Malang sebagai Kota Sehat. Diantaranya, setiap unsur masyarakat yang terlibat, harus peka terhadap kondisi lingkungan terkini.
“Yang pertama adalah memetakan kondisi terkini di setiap tatanan, lalu tentukan tatanan apa yang akan diprioritaskan. Kalau sudah menentukan tatanan, baru dikolaborasikan sebagai langkah dalam penguatan tatanan prioritas,” terang Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, kolaborasi yang dikuatkan tersebut melibatkan dari tatanan pemerintahan di tingkat kelurahan hingga kota. Serta juga melibatkan unsur masyarakat, dalam hal ini yang tergabung dalam Forum Malang Kota Sehat.
“Sinergisitas ini untuk membangun perilaku warga Kota Malang menuju perilaku yang sehat, dalam kehidupan sehari-hari. Nah ini penguatan lagi menuju kepada Kota Malang sebagai Kota Sehat 2023,” kata dr Husnul.
Dirinya juga menjelaskan, untuk menjadikan Kota Malang sebagai Kota Sehat terdapat beberapa tatanan yang harus diperhatikan. Dari tatanan tersebut terdapat beberapa indikator-indikator yang juga harus terpenuhi.
“Kota Sehat ada 10 tatanan, di masing-masing tatanan itu sudah ada indikator-indikatornya, itu yang perlu kita komunikasikan dengan yang hadir pada hari ini. Apa yang bisa disupport oleh kecamatan, kelurahan dan OPD terkait,” sambungnya.
Harapannya nanti, lanjut Husnul, dari 10 tatanan tersebut bisa mencapai optimal bahkan maksimal dalam pemenuhan indikator-indikatornya. Ia juga menyebutkan, dari 10 tatanan tersebut salah satunya adalah Pasar Sehat.
“Diantaranya yaitu Pasar Sehat, untuk penguatannya ada dua pasar, yaitu Pasar Kasin dan Pasar Madyopuro. Kebetulan Pasar Kasin tahun ini ada pendampingan dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, untuk menuju standar yang ditentukan,” tandasnya. (*)
Leave a Reply