JOMBANG (SurabayaPost.id)–Guru hendaknya jangan terpaku rutinias tak bernyawa. Akhirnya kreativitasnya menjadi tumpul.
Hal itu disampaikan Yusron Aminulloh, Master Trainer MEP, saat dialog dengan guru-guru di Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/10).
” Itu yang dialami oleh guru-guru di Indonesia, karena dikekang padatnya kurikulum, ketatnya aturan, sehingga kreativitasnya tumpul, ” tegas Yusron yang sudah melatih ribuan guru Indonesia dalam ragam acara Mindset Pembalajaran.
” Tapi kita bersyukur banyak sekolah modern, baik negeri maupun swasta di kota-kota besar berani bersikap dengan tetap memberi ruang kreativitas pada anak,” tambah Yusron.
Tapi itu tidak melebihi 20 % dari ribuan sekolah di Indonesia.
” Saya sudah masuk pedalaman Kaltim, Kepulauan Riau, bahkan desa-desa di Jawa saja, sekolah lebih takut sama birokrasi untuk memunculkan ide kreatif dalam proses pembelajaran dan pendidikan,” tambahnya.
Lantas bagaimana dengan Kurikulum Merdeka Belajar ? Tanya seorang kepala sekolah, peserta dialog.
” Dari yang saya baca, konsep merdeka belajar belum sepenuhnya merdeka. Masih diatur oleh juknis sangat ketat. Substansi merdekanya masih pada dataran teori,” jawa Yusron yang juga dikenal CEO DeDurian Park.***
Leave a Reply