MES Malang Gelar Silaturahmi Demi Tumbuhkan UMKM Berbasis Syariah

Ketua MES Kota Malang, Makhrus Soleh (kanan) saat berdialog dengan koleganya.

MALANG (SurabayaPost.id) – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Malang sangat serius untuk menumbuh-kembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis syariah di wilayah Malang Raya. Hal tersebut terungkap saat MES Malang Raya menggelar silaturahmi dan diskusi di Hotel Radho Syariah, Jalan Simpang Kawi No.3,  Kelurahan Klojen, Kota Malang, Jumat (7/5/2021).

Dalam diskusi bertajuk Arah Kebijakan MES itu dihadiri para Pembina dan Pengurus MES Kota Malang dan Kabupaten Malang. 

Ketua MES Kota Malang, Makhrus Soleh mengatakan bahwa silaturahmi dan diskusi ini sangat penting. Tujuannya untuk menentukan arah kebijakan MES kedepan.

“Silaturahim dimaksudkan untuk ajang saling ta’aruf.  Ya biar  saling mengenal satu dengan yang lain,” tutur Makhrus Soleh.

Menurut Makhrus, silaturahim dan diskusi ini juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi. Hal itu, demi meningkatkan pertumbuhan UMKM Syariah di Kota Malang. Sehingga, mereka  dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Suasana silaturahmi dan diskusi Pembina dan Pengurus MES Malang Raya di Hotel Radho Syariah Malang

“Kepengurusan MES di Malang ini kan baru terbentuk. Untuk itu, diperlukan saling bersinergi antar anggota, dan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain,” jelasnya.

Itu mengingat, lanjut Makhrus yang juga Ketua DPD Apersi Jatim ini, potensi ekonomi syariah saat ini sangq luar biasa. Bahkan sedang menggeliat untuk membawa perubahan ekonomi masyarakat.

“Ini kan luar biasa. Kita akan menggarap dan mau merumuskan bagi pelaku usaha menengah dengan pemberian sertifikasi Halal agar dapat menyakinkan pembeli,” terangnya.

Para pelaku UMKM syariah ini, tambah Makhrus, akan diberi kemudahan untuk mengurus sertifikasi halal. Itu mulai dari produk, proses pembuatan, termasuk dari bahan dan manajemennya.

“Mereka akan kami bantu, ini action kami di awal. Tulisan Halal biar bukan sekedar tulisan. Saat ini kami sedang memprioritaskan usaha kuliner dulu termasuk wisata,” tukasnya.

Untuk wisata halal, kata dia, nantinya bukan dibuat semuanya serba syariah. Namun, di kawasan wisata tersebut diwarnai hal-hal yang hal syariah. 

Dia sebutkan seperti ada fasilitas  tempat ibadah dan kain-lain. “Sehingga destinasi wisata terwarnai dengan syariah,” pungkasnya.   (aji) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.