Muswil ke VIII di Jatim, La Nyalla : Ada Kekeliruan Mendasar Sistem Demokraski di Negeri Ini 

SURABAYA (SurabayaPost.id)  – Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Jawa Timur yang juga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI, AA.LaNyala Mahmud Mattalitti, menyebut kesadaran masyarakat seluruh rakyat Indonesia harus digugah karena ada kekeliruan mendasar sistem demokrasi di negeri ini.

Ini dikatakan LaNyala saat Musyawarah Wilayah (Muswil) ke – VIII di Grand Empire Palace Surabaya, Kamis(26/5/2022).

“Bangsa ini telah meninggalkan sistem demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila yang merupakan karya luhur pendiri bangsa,” kata LaNyala.

Pemuda Pancasila (PP) menurut dia harus menjadi garda terdepan untuk membangun kesadaran bangsa akan pentingya Pancasila sebagai jalan hidup bangsa ini.

“Mari kita ciptakan dan harus bangkit dan berani melaksanakan  koreksi atas sistem tata negara  sekaligus sistem ekonomi nasional negara ini demi Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Ahmad M Ali, meminta seluruh pengurus Pemuda Pancasila di Indonesia untuk bertransformasi, mengubah rumah besar PP. 

“PP tak hanya sebagai tempat konsolidasi organisasi secara internal, tetapi juga menjadi rumah untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” minta Ali.

Apalagi, menurut dia, bahwa PP dilahirkan atas tuntutan sejarah.

“Banyak riak yang terjadi. Banyak rongrongan terhadap NKRI dari mereka yang ingin melakukan perubahan atas dasar negara Pancasila. Sejarah perjalanan ini menjadi catatan penting bagi PP saat ini,” ujarnya. 

Terlebih lagi, ujar dia, Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan.Dalam perubahan situasi kebangsaan itu, menurut dia, organisasi PP dituntut untuk terus dapat eksis. 

“Organisasi PP terlahir untuk mengawal NKRI. Organisasi ini harus bertahan hidup seratus, bahkan seribu tahun lagi,” sergah Ali.

Oleh karenanya, kata Ali diperlukan adaptasi dan penyesuaian diri pada tubuh PP.

“Kalau ingin eksis, kita harus dicintai oleh rakyat. Maka ,satu – satunya jalan adalah PP harus bertransformasi.Perubahan itu harus dimulai dari internal kita sendiri,” pesannya.

Celakanya lagi, menurut dia, hari ini PP disebut sebagai kumpulan para preman. Hal itu, menurutnya, sedang tidak baik bagi citra organisasi PP.

“Jika hal itu terus dipertahankan, maka PP akan ditinggalkan oleh rakyat. Kalau karakter itu tidak kita ubah, jangan berpikir organisasi ini akan hidup lebih lama, karena akan ditinggalkan rakyat Indonesia,” tandasnya.

Untuk itu, tandas dia, sebagaimana perintah Ketua Umum, menurutnya mulai hari ini, PP Jawa Timur dan seluruh kader PP di Indonesia harus berubah.

“Ketika pada masa lalu PP sering terlibat dalam keributan dengan sesama ormas, saat ini PP harus ribut ketika kepentingan rakyat sedang terusik,” lanjutnya. 

“Melalui Muswil ini, pihaknya berharap agar PP mulai membuka kantor – kantor, rumah besar PP agar tak hanya digunakan untuk membicarakan kepentingan PP saja,” timpalnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mendukung eksistensi organisasi Pemuda Pancasila untuk dapat terus berkibar.

“Dengan pernyataan Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur yang juga Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, agar Pemuda Pancasila tampil berani  memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat, itu saya setuju,” ungkapnya.

Kalau tadi, ungkap dia, Ketua MPW menyatakan harus berani.

“Artinya, kalau tak sesuai, bukan hanya bersuara tapi juga bertindak.Beliunya selalu sejalan dengan pemikiran kita.Dan ini dapat dilihat dari rekam jejak pernyataannya di sejumlah media terkait situasi dan kondisi kebangsaan terkini,” lanjutnya.

“Rekam jejak saya secara pribadi, pandangan saya sama dengan Pak LaNyalla. Saya kira itu logis. Pesan Pak LaNyalla adalah pesan kepada masyarakat Jatim yang bernaung di bawah bendera Pemuda Pancasila,” pungkasnya (gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.