Menurutnya, banyak hal yang diinginkan masyarakat dalam pembangunan Kota Malang. Dengan visi misi yang membumi, Wali mengambil bahasa kearifan lokal yang dipahami warga Kota Malang.
“Ada 10 program unggulan yang kita tetapkan untuk Kota Malang ke depan. Salah satunya Mbois Tahes, Mbois Idrek dan lainnya,” tutur Paslon dengan tagline Mbois Berkelas tersebut.
Semua visi misi kata dia, sudah sesuai dengan RPJMD, RKP dan lainnya. Semua itu sudah menjadi dasar dari visi misi Wali dalam Pilkada.
“Sejak 2023 saya ketika menjabat Pj sudah membuat program Ngombe untuk menginventarisir persoalan di Kota Malang,” urainya.
Terkait apa yang dilakukan, hingga 14 Parpol mendukung tentu dengan prestasi yang sudah Wahyu dapatkan. Ketika menjabat di salah satu Dinas di Kabupaten Malang, Wahyu pernah dikirim ke Belanda untuk menambah ilmu.
“Saya sudah bekerja di Pemkab Malang mulai Camat, kepala dinas hingga menjadi Sekda dan kemudian seleksi dan dipilih menjadi Pj Wali Kota,” urainya.
Ketika menjabat selaku Pj. Wali Kota, Wahyu mendapat penghargaan kinerja terbaik atas namanya. Ada Juga terobosan inovasi, banyak proposal yang bisa dilaksanakan dengan program Ngombe. Ini Program turun langsung ke masyarakat.
“Pasangan saya melengkapi, bisnismen, tokoh pengusaha, kalau saya kolonial, mas Ali adalah milineal,” katanya.
10 program unggulan itu, lanjut dia, salah satunya gratiskan seragam anak SD sampai SMA setiap tahun ajaran baru. Juga ada 1.000 beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Arema setiap tahun. Lalu 1.000 event olahraga,seni budaya dan ekonomi kreatif.
“Ada juga dana pembangunan Rp 50 juta per RT setiap tahun,” tegasnya.
Jumlah RT di Kota Malang saat ini sekitar 4.081 RT yang tersebar di lima kecamatan di kota ini. Jika dihitung kebutuhannya mencapai Rp 200 miliar lebih. Soal hitungan itu langsung dijawab oleh Wahyu Hidayat.