Pemkot Batu Klaim Stunting Menurun 

Wawali Kota Batu Punjul Santoso

BATU (SurabayaPost.id ) – Pemerintah Kota Batu mengklaim anggka stunting menurun. Jika sebelumnya 38 persen, kini  menjadi 21 persen. Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso pada saat acara Rapat Koordinasi Kesehatan (Rakorkes ) yang digagas Dinas Kesehatan Kota Batu, di Hotel Orchid, Kota Batu, Selasa (3/12/2012).

Menurut Punjul, Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan, melakukan Rakorkes yang pertama dari sejumlah 38 OPD di Pemkot Batu. Itu kata dia  baru Diskes yang melakukan.

“Stunting yang ada di Kota Batu, sesuai dari Kementerian Kesehatan bahwa Kota Batu terdapat stunting sejumlah 38 persen. Itu pada saat , tiga atau empat bulan yang lalu. Karena sudah ditindaklanjuti oleh seluruh OPD. Bahkan oleh Ibu Wali. Jadi pada hari ini dilakukan Rakorkes yang melibatkan seluruh stakeholder yang hadir dan seluruh OPD, jadi angka stunting di Kota Batu terdapat penurunan dari angka 38 persen menjadi 21 persen,” kata Punjul.

Dengan begitu, Punjul berharap agar angka stunting betul – betul segera bisa turun. Sehingga  nantinya mendapatkan anak – anak yang luar biasa untuk kepentingan bagsa dan negara.

“Pemkot Batu sudah melibatkan Camat dan Lurah, termasuk tim PKK yang ada di desa maupun di kelurahan untuk bagaimana cara memberikan asupan pada anak yang bergizi,” tandasnya.

Itu tandas dia, untuk sementara ini dari  Posyandu – Posyandu, menurut nya tidak tau. Dan menurut dia, mereka hanya berfikir stunting itu.

” Adalah anak- anak setelah lahir saja.Padahal sejak ibu mengandung menyusui sampai dengan anaknya berumur tiga bulan. Hal  itu harus menjadi penanganan yang optimal,” terangnya.

Itu, terang dia, untuk asupan bagi anak – anak yang dimaksut, menurutnya jangan sampai gak mau makan.Tapi kata dia, yang mana empat sehat lima sempurna yang pernah diajarkan pada saat sekolah kala itu, harus benar – benar diperhatikan, kendati demikian. 

“Manakala sinkronisasi di semua stakeholder bagaimana Dinas Kesehatan dan pemberdayaannya bisa melalui pengguna Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) bagaimana peranannya untuk mensosialisasikan,” pesannya.

Lantas, lanjut dia, dalam memberikan pemahaman bahwa masyarakat harus makan sayur dan buah buahan.

“Jadi semuanya keterpaduan dan tak bisa kalau hanya dikerjakan dari salah satu dinas saja,” teags Punjul tanpa merinci dari penurunan stunting 38 persen menjadi 21 persen, dari jumlah anaknya yang masuk kategori stunting di Bumi Kota Batu (Gus)  

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.