MALANG (SurabayaPost.id) – Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX, 2019 bakal terasa istimewa. Pasalnya, PIONIR yang yang digelar mulai 15-21 Juli 2019 di UIN Maliki Malang itu diwarnai dua agenda pertemuan spesial.
Kedua agenda itu adalah pertemuan Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) dan para rektor PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se Indonesia. “Dua forum itu yang membedakan pelaksanaan PIONIR kali ini dibandingkan dengan sebelumnya,” kata Ketua Senat UIN Maliki Malang, Dr HA Muhtadi Ridwan, Jumat (12/7/2019).
Dijelaskan Muhtadi Ridwan yang mantan WR 3 UIN Maliki Malang ini bila pertemuan dua forum itu memiliki nilai strategis. Terutama yang berkaitan dengan pengembangan PTKIN kedepan.
“Jadi, selain ada pertemuan Ketua Dema juga ada forum para rektor. Mereka akan membahas persoalan-persoalan strategis selain juga ada kompetisi,” jelas mantan Dekan Ekonomi Syariah UIN Maliki Malang ini.
Kompetisi itu, kata pria yang akrab disapa Abah Yai ini ada yang bersifat ilmiah, olahraga, seni dan riset. “Itu melibatkan sebanyak 4000 peserta. Living cost mereka ditanggung UIN Maliki Malang selama PIONIR digelar,” jelasnya.
Hal itu juga diamini Wakil Sekretaris PIONIR IX, Edy Thoyib. Menurut dia, pelaksanaan PIONIR kali ini bakal meriah dan heboh.
Itu karena, kata Edy Thoyib yang juga Humas UIN Maliki Malang ini, PIONIR IX tersebut bakal dihadiri Menteri Agama (Menag) Lukman Saifuddin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dijelaskan dia bila peserta PIONIR kali ini ada sekitar 4000 orang. Mereka merupakan delegasi dari 58 PTKIN di seluruh Indonesia.
Rinciannya, kata dia, ada sekitar 3209 peserta dan 700 official. Peserta dari 50 kontingen akan tinggal di ma’had UIN Maliki selama pelaksanaan PIONIR. Sementara delapan kontingen atau PTKIN tinggal di hotel.
Menurut dia, tiap kontingen paling sedikit mengirim 18 utusan. Sedangkan yang paling banyak 120 utusan.
Mereka akan berkompetisi di 34 cabang olahraga. Disebutkan seperti voli, futsal, badminton, pencak silat, basket, tenis meja dan lain sebagainya.
Selain itu di bidang ilmiah, mereka akan bersaing memperebutkan juara karya tulis ilmiah, sosial dan sains teknologi. Termasuk riset karya inovatif.
Sementara di bidang seni, ada banyak yang diperlombakan. Diantaranya musabaqoh tilawatil Qur’an, pop solo Islami, desain busana Islami, cipta lagu Islami dan duta PTKIN.
Duta PTKIN itu diyakini Ketua Senat UIN Maliki Malang, Dr HA Muhtadi Ridwan bakal heboh. “Sebab ini pertama kalinya digelar. Jadi nanti juaranya bisa menjadi ikon duta PTKIN,” kata dia sembari tersenyum. (aji)
Leave a Reply