Pertemukan Reseller-FoodStarup Indonesoa, Bekraf Gelar Kreatifood di Malang

Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Retail Bekraf, Muhammad Jufry saat jumpa pers di Matos, Kamis (18/10/2018).
Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Retail Bekraf, Muhammad Jufry saat jumpa pers di Matos, Kamis (18/10/2018).

MALANG (SurabayaPost.id) – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Kreatifood di Malang, Jawa Timur. Kreatifood itu dilaksanakan di Matos mulai Jumat (19/10/2018) hingga Minggu (21/10/2018).

Sebelumnya, Bekraf menggelar di Surabaya, Medan, Palembang, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. “Kali ini kita gelar di Malang,” kata Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Retail Bekraf, Muhammad Jufry saat jumpa pers di Matos, Kamis (18/10/2018).

Dijelaskan pria yang akrab disapa Jufry ini bila Kreatifood itu untuk meningkatkan subsektor kuliner yang menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner dengan kanal distribusi dan pemasaran produk.

“Itu meningkatkan kemungkinan atas terjadinya investasi dari akses permodalan non perbankan. Harapan idealnya seperti itu,” tegas Jufry.

Ditegaskan dia, kondisi semacam itu sukses dilakukan di Surabaya, Medan, Palembang, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Menurut dia, reseller/distributor bertemu dengan para anggota FoodStartup Indonesia.

Menurut Jurfy, hampir seluruh peserta Kreatifood itu berhasil memperluas pasarnya di kota lain. Bahkan ekspor ke negara lain.

Dicontohkan seperti Haveltea yang berhasil mengekspor 100 ribu tea bag ke Singapura. Bahkan kini menjajaki peluang ekspor ke Vietnam, Kamboja, dan Brazil.

Sedangkan di dalam negeri, Haveltea dikatakan Jufry memperoleh distributor baru di Surabaya dan 30 kafe di Indonesia. “Itu karena Haveltea masuk Kreatifood 2018,” tandasnya.

Untuk masuk di Kreatifood kata dia harus mendaftar atau terkurasi di dalam platform FoodStartup Indonesia. Alasannya karena Kreatifood merupakan program lanjutan dan pendukungan FoodStartup Indonesia pada bidang pemasaran.

Selain itu kata dia, dalam setiap acara Kreatifood, Bekraf selalu mengundang pelaku ekonomi kreatif (ekraf) kuliner untuk mengikuti kelas mini di setiap kota. Misalnya seperti ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi.

“Semua itu berkembang juga karena keterlibatan penuh dari pemerintah, dan bekerjasama dengan pihak swasta. Sehingga perkembangan ekonomi kreatif berlangsung lebih cepat dan menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya,” pungkasnya. (aj/ah)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.