MALANG (SurabayaPost.id) – Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ternyata menyimpan petinju belia yang handal. Dia adalah Hernando Martin Hitu (13) yang masih kelas VII di MTs NU, Pujon.
Petinju kelahiran 24 Juli 2006 itu tinggal di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Selama ini dia sudah mengantongi piala dan piagam dari berbagai kejuaraan.
“Sejak 2016 sudah 7 kali bertanding. Pada tahun 2016 bertanding di Kota Batu, jadi juara dua. Sedangkan tahun 2018 saat bertanding di Kota Malang menjadi juara 1. Di Ngawi juga juara 1 dan juara 2 di Bondowoso,” kata dia, Rabu (14/8/2019).
Begitu juga kala bertanding di Probolinggo di tahun 2018 meraih juara 1. Kemudian di Tulungagung menjadi juara 1.
Sedangkan yang terakhir pada tahun 2019, meraih juara 1, dikelas 37 Kg di Bali. “Itu saya mewakili Jatim,” kata atlet yang sapaan akrabnya di ring tinju Nando itu.
Untuk itu, petinju asal sasana tinju Alifuru Kota Batu ini berjanji untuk terus berlatih dan belajar teknik bertinju yang baik. Menurut dia, latihan itu bisa berjalan dengan baik selama ini karena didukung Pengurus Kop Sae Pujon, H Hasan Suwardi.
“Saya sangat berterima kasih pada Pak Hasan. Sebab selama ini, sudah banyak berbuat dalam bentuk bantuan berupa moril maupun materil dalam menjaga nutrisi hidup sehat saya,” ngakunya.
Karena itu, Nando bercita-cita menjadi petinju profesional yang handal. Sehingga bisa mengharumkan nama baik bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, H Hasan Suwardi, yang sapaan akrabnya H Hasan itu, menyarankan kepada Nando agar menjaga pola makan yang sehat dan terus berlatih dengan kontinu.
“Skedul dan menu makan harus terjadwal dan terpenuhi.Karena demi menjaga fisiknya setidaknya setiap sepekan, harus gonta ganti menu makannya,” sarannya.
Meski begitu, H Hasan, menyarankan dalam menjaga kesehatan dan pola makan,menurutnya harus dikoordinasikan kepada ahlinya.
” Ya dikoordinasikan kepada ahlinya bagian kesehatan.Jadi dengan keberadaannya atlet yang seperti ini, harus banyak yang mendukung. Karena itu adalah aset penerus bangsa sesuai dengan bakatnya,” kata dia.
Untuk itu kata dia, kemauan dan kemampuan merupakan modal utama bagi atlet. “Tapi itu harus didukung finansial sehingga tak putus asa dalam mengasah bakatnya,” kata dia.
Makanya menurut dia, atlet – atlet muda berbakat harus dibina dan didukung. “Sehingga generasi penerus bangsa dalam bidang olahraga tidak kandas begitu saja,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply