PKB Kota Malang Gelar Tasyakuran untuk 3 Pahlawan Nasional: Mengingat Jejak Perjuangan Gus Dur, Mbah Kholil, dan Marsinah

PKB Kota Malang Gelar Tasyakuran untuk 3 Pahlawan Nasional: Mengingat Jejak Perjuangan Gus Dur, Mbah Kholil, dan Marsinah, Jumat (21/11/2025).
PKB Kota Malang Gelar Tasyakuran untuk 3 Pahlawan Nasional: Mengingat Jejak Perjuangan Gus Dur, Mbah Kholil, dan Marsinah, Jumat (21/11/2025).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mengadakan tasyakuran sederhana untuk memperingati penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh berpengaruh. Acara yang berlangsung di ruang Fraksi PKB pada Jumat (21/11/2025) ini diisi dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng.

Tiga Pahlawan Nasional yang dianugerahi gelar tersebut adalah K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam, K.H. Syaikhona Muhammad Kholil (Mbah Kholil Bangkalan) atas kontribusinya dalam pendidikan Islam, dan Marsinah dalam Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan. Mereka diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 10 November 2025 sebagai bagian dari peringatan Hari Pahlawan.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Malang, H. Fatchullah, menyatakan bahwa tasyakuran ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai pengingat akan jejak perjuangan mereka.

“Gus Dur adalah sosok yang hidup, demokrasi, dan pluralisme. Ia selalu mengingatkan arti jabatan, terutama di era Orde Baru ketika banyak pejabat mulai korupsi. Kita layak merenungkan kembali perjuangannya,” ujar Fatchullah.

Fatchullah juga menyoroti keteguhan Marsinah, aktivis buruh asal Jawa Timur yang berani membela rakyat kecil meski harus berhadapan langsung dengan rezim kala itu.

“Kalau pakai istilah sekarang, Marsinah itu sangat viral. Ia melawan demi hak buruh sampai mempertaruhkan nyawa,” tuturnya.

Hadir dalam tasyakuran tersebut, Ketua DPC PKB H. Fatchullah dan jajaran fraksi PKB, antara lain, H. Abdurrohman, Saniman Wafi, Muhammad Anas Muttaqin, Putri Aidillah Nurfitriyah, H. Fathol Arifin, Arief Wahyudi, Abd Wahid, dan Ike Kisnawati.
Hadir dalam tasyakuran tersebut, Ketua DPC PKB H. Fatchullah dan jajaran fraksi PKB, antara lain, H. Abdurrohman, Saniman Wafi, Muhammad Anas Muttaqin, Putri Aidillah Nurfitriyah, H. Fathol Arifin, Arief Wahyudi, Abd Wahid, dan Ike Kisnawati.

Sosok ketiga, Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil, adalah ulama besar dari Bangkalan, Madura, yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan Islam pesantren. Gagasannya tentang “Hubbul Wathan Minal Iman” menjadi dasar gerakan para santri melawan kolonialisme.

“Beliau ikut merintis struktur NU yang sampai sekarang jadi organisasi besar dan tetap tegak meski pernah ditekan pemerintah di era Orde Baru,” tegas Fatchullah.

Fatchullah berharap generasi saat ini, termasuk kader PKB, dapat mengambil teladan dari ketiga tokoh tersebut.

“Setiap masa selalu ada orang yang berjuang sampai titik akhir. Ini yang harus kita sadarkan ke generasi sekarang,” tandasnya.

Tasyakuran tersebut dihadiri oleh anggota Dewan dari Fraksi PKB, antara lain H. Abdurrohman, Saniman Wafi, Muhammad Anas Muttaqin, Putri Aidillah Nurfitriyah, H. Fathol Arifin, Arief Wahyudi, Abd Wahid, dan Ike Kisnawati. (lil).

Baca Juga:

  • Fraksi PKB Kota Malang Pilih Abstain Dalam Rapat Paripurna Pengesahan Perda PDRD
  • Tanpa Mahar, DPC PKB Kota Malang Mulai Buka Pendaftaran Calon Wali Kota
  • Target Dua Kursi, Bacaleg PKB Kota Malang Dapil 4 Sukun, Optimis Terpenuhi