MALANG (SurabayaPost.id) – Takmir Masjid Babul Hidayah melibatkan tim medis saat memotong hewan kurban, Minggu (11/8/2019). Ada tujuh ekor hewan kurban yang dipotong di masjid yang berada di Jl IR. Rais Gg 14 RT 11 RW 04 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur itu.
Hewan kurban tersebut satu ekor sapi dan enam kambing. “Idul Adha tahun 2019 ini kami bagikan 250 lebih kantong daging kurban yang masing – masing kantong berisi 1 kilogram daging,” terang Ketua Panitia Kurban Masjid Babul Hidayah, Darul Qotmi, Minggu (11/8/2019).
Panitia mencatat ada sekitar 13 orang jamaah yang terdaftar untuk berkurban. Untuk 1 ekor sapi merupakan sumbangan dari tujuh orang jamaah masjid. Sedangkan 6 ekor kambing merupakan kurban dari masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah setiap tahunnya kami selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat yang ingin berkurban. Tahun lalu, kami mendapat amanah 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Dan tahun ini ada kenaikan jumlahnya,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Masjid Babul Hidayah, para relawan yang berjumlah sekitar 20 orang pun ramai-ramai membantu. Mereka bekerja ikhlas tanpa dibayar dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT melalui berkah ibadah kurban.
” Kami hanya menyiapkan dana untuk tukang sembelih hewan kurban serta tukang yang ahli menguliti agar tak merusak dagingnya,” jelas Darul.
Selanjutnya, panitia membagikan ratusan bungkus daging kurban ke warga sekitar yang terdiri dari warga RT 11, 10, 14 serta RT 1 RW 4 dan warga RT 5 RW 5 serta RT 1 RW 6.
Sementara itu, untuk menjamin hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi, petugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kota Malang Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hery Subatin menjelaskan, temuan cacing di hati sapi yang jumlahnya banyak itu berhasil dideteksi setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada hewan kurban.
Tim yang terdiri dua orang petugas tersebut mengecek postmortem yaitu pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah pemotongan yaitu meliputi kondisi hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan organ bagian dalam lainnya.
“Dari seluruh hewan yang dicek, kami hanya menemukan cacing hati di hewan kurban sapi,” ucap Hery Subatin
“Semua hati sapi kurban ini harus diafkir (dibuang). Sebab tidak layak konsumsi,” imbuh dia.
Wanita berhijab itu pun menyebut asal mula keberadaan cacing di hati sapi tersebut. Menurut dia, cacing itu penyebarannya melalui binatang bekicot. Ia pun mengingatkan agar hati sapi yang terdeteksi ada cacingnya untuk tidak dikonsumsi. Sebab, kata dia, itu membahayakan bagi yang mengkonsumsi.
“Temuan kami di sini hanya cacing dihati sapi kurban itu saja. Untuk hewan kurban lainnya tidak ada temuan,” pungkas Hery Subatin sembari berpamitan menuju tempat penyembelihan hewan kurban lainnya di wilayah RW 4 Kelurahan Tanjungrejo. (lil)
Leave a Reply