PP dan KADIN Gelar Deklarasi Rampak Barong 

Peserta Rampak Barong saat melakukan atraksi di Pasar Parkiran Kota Batu. 

BATU (SurabayaPost.id) – Ingin membangkitkan seni budaya Rampak Barong yang hampir terlupakan, Ormas PP Kota Batu bersama  Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ) Kota Batu, menggelar pagelaran Seni dan Budaya sekaligus deklarasi Rampak Barong Kota Batu, di wahana wisata Pasar Parkiran , Jalan Sultan Agung,Kota Batu, Sabtu ( /10/2019) malam.

Deklarasi seni budaya yang digagas Ormas PP bersama KADIN tersebut , pesertanya sejumlah 25 grup, yang terbagi dari sejumlah 17 grup berasal Kota Batu, dan sejumlah 8 grup lainnya dari partisipan, wilayah Jombang, Mojokerto, Kediri dan  Malang Raya.

Untuk diketahui, sebelumnya puluhan grup pelaku seni tradisional tersebut, diberangkatkan dari pesarean sang leluhur, Punden Mbah Sulastri yang berada di Kampung Meduran, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu,,Kota Batu,oleh Ketua KADIN ,Kota Batu Endro Wahyu, bersama anggota DPRD Kota Batu politisi partai PKB, Didik Subiyanto.

Endro Wahyu bersama Edi Sunaedi dan Kapolsek Batu

Puluhan grup seni Rampak Barong dan ratusan peserta tesebut, beriringan melewati Jalan Kampung menuju ke Pasar Parkiran, Sabtu, (19/10/2019)

Menurut Ketua Kadin Kota Batu Endro Wahyu yang sapaan akrabnya Endro, seni Rampak Barong yang merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer di kalangan masyarakat,mengingat.

” Seni tradisional ini hampir terlupakan di Kota Batu.Supaya bangkit kembali di Bumi Kota Batu, seni budaya yang mempunyai sejarah dan cerita menarik ini, maka KADIN  bersama PP menggelar dan didukung dari pihak yang terkait yang lainnya.Maka Pagelaran ini bisa terwujud,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, dalam kesenian barongan adalah suatu perlengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas.

“Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga Gembong Amijoyo yang berarti harimau besar yang berkuasa,” paparnya.

Lantas papar dia, Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas di dalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan. 

Alhasil Pagelaran Seni Budaya dan Deklarasi Rampak Barong yang digagasnya tersebut diklaim sebagai yang pertama  dan paling besar yang digelar di Bumi Kota Batu.

“Itu karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kebudayaannya,” sergah Endro bangga .Untuk itu, Endro mengaku deklarasi sebagai wujud persatuan pegiat Rampak Barong di Kota Batu.

Sementara itu Wakil Ketua I MPC PP Kota Batu Edi Sunaedi berjanji PP akan berkonsentrasi pada kemajuan seni.Karena budaya merupakan warisan leluhur yang harus kita uri – uri (lestarikan), dengan begitu mantan pergerakan LIRA Kota Batu ini. 

“Event ini bakal digelar secara periodik sebagai wadah sosial. Kedepan nya bukan hanya Rampak Barong saja, kami siap dan terbuka serta mendukung sepenuh hati jika ada kesenian lain. Misalnya Reog, Kuda Lumping dan sebagainya,” ujarnya.

Hal senada dikatakan, Politisi PKB Didik Subiyanto. Menurut pria yang sapaan akrabnya Subiyanto ini, memang banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajak masyarakat mencintai budaya Indonesia yang begitu kaya dan beragam.

“Satu diantaranya seperti yang digagas KADIN bersama Ormas PP ini, mereka menggelar kegiatan kolaboratif bertajuk,pagelaran seni dan budaya Rampak Barong, ini merupakan hal yang pertama dan terbesar serta yang terheboh di Kota Batu,” puji Subiyanto.

Darisebab itu, menurut Subiyanto, melalui gelar budaya tersebut, setidaknya bisa mengajak bagi anak muda,agar lebih mencintai lagi kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, salah satunya Rampak Barong.

“Sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tanah Air ke mancanegara,” pungkasnya. (gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.