Proyek Jalan Poros Bawean di Protes Warga, Diduga Urukan Pasir Bercampur Tanah Liat

BAWEAN (SurabayaPost.id)—Warga Pulau Bawean memprptes pembangunan jalan poros tengah di Pulau Bawean yang digarap PT Timbul Jaya. Warga menduga paving di urug dengan sirtu bercampur tanah liat sehingga licin.

“Situasi keadaan perbaikan dn perluasan jln lingkar Bawean becek dan licin yg di sebabkan Turunnya hujan, ada sekitar 400M sepanjang jalan licin karna urukan jln faving di Uruk dari tanah liat atau gunung. Biasanya tanah sirtu yg di buat urukan dasar Untuk jln faving. Mohon bagi petugas pekerjaan umum (PU) Bawean di cek kelokasi,” kata Ahmad Hidayat Jumat (24/11/23).

Dikatakan Ahmad Hidayat tidak sedikit warga terpelosot alias jatuh. “Banyak warga yg jatuh karena licin,” tambah Ahmad

Anggota Komisi VI DPRD Gresik Musa mengatakan, dia meminta kepada pemerintah segera meni daklanjuti keluhan warga tersebut. “Kami minta Kementerian PU evaluasi total proyek tersebut. Termasuk apakah material dan standard pengerjaan sesuai ketentuan dalam kontrak atau tidak,” ungkap Musa kepada wartawan.

Musa mengungkapkan, pihaknya banyak menerima keluhan warga tentang proyek yang menurut warga amburadul tersebut. Sejumlah warga juga nekat membongkar tumpukan paving di jalan Labuhan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Mereka protes membawa beberapa poster tuntutan atas proyek yang menbuat warga resah.

“Proyek ini jangan sampai mengorbankan warga, andai lebih profesional seharusnya tidak berlarut, khususnya jalan yang berdekatan dengan pemukiman,” ungkapnya,Warga Dusun Labuhan, Desa Tanjungori Kecamatan Tambak, Pulau Bawean protes proyek jalan poros tengah. Pasalnya proyek tersebut dinilai tidak profesional.

Dari informasi yang dihimpun, banyak warga yang menjadi korban lantaran akses jalan sulit dilintasi. Apalagi saat musim hujan. Material jalan sulit dilintasi, lantaran material dari tanah liat itu becek hingga beberapa warga ada yang terjatuh.
“Proyek ini jangan sampai mengorbankan warga, andai lebih profesional seharusnya tidak berlarut, khususnya jalan yang berdekatan dengan pemukiman,” ungkapnya

Anggota Fraksi Partai NasDem ini, mengaku banyak warga sekitar proyek menjadi korban. Ruang ruang gerak mereka (warga) menjadi terhambat.
“Saya sendiri juga menjadi korban, agenda sosialisasi dengan mengundang warga Labuhan, Pajinggaan dan Diponggo tidak bisa hadir ke Dusun Tanjungori akibat kondisi jalan proyek,” tandasnya.

Musa menyebut, pemasangan paving di proyek jalan tersebut, bukan langsung full block pasang 5-6 meter sesuai lebar rencana jalan.

“Itu sama dengan menutup akses pengguna jalan. Padahal, ini jalan raya, bukan jalan kampung. Contoh pemasangan yang baik, separuh di bangun, akses warga masih layak disisi sebelahnya,” papar mantan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN VIII Jatim Sentot Wijayanto membenarkan proyek tersebut mendapati protes warga. Menurut dia, protes tersebut sudah dilakukan mediasi antara kontraktor dan warga.

“Pastinya sudah ada evaluasi, dan proyek jalan Sangkapura – Tambak – Diponggo progress sudah 70 persen,” ungkapnya.
Sentot mengaku, beberapa hari di lokasi kondisi hujan. Sehingga pagi, para pekerja tidak bisa bekerja. Pihak PT Timbul Persada pemenang tender akan kerja di malam hari.

“Kami mohon warga untuk bersabar. Karena lokasi dilanda hujan dan tidak bisa untuk lewat. Penyedia jasa berusaha utk melakukan percepatan pekerjaan, terimakasih,” paparnya.

Disebutkan proyek jalan poros tengah dan jalan lingkar Bawean adalah Tambak – Diponggo dilebarkan, yang sebelumnya asal 3,5-4 meter menjadi lebar 5 meter. Panjangnya 4,4 kilo meter.

Dengan anggaran HPS Rp 28 M, setelah dilakukan lelang, pemenang tender PT Timbul Persada Jalan Pramuka, VI Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban. Dengan harga penawaran dan tekoreksi Rp 22 M.

Sedangkan untuk jalan poros tengah Bawean, Tanjungori – Peromaan juga dilebarkan. Yang awalnya 2-3 meter menjadi 4 meter. Panjang penanganan 3,4 kilometer. Dengan anggaran HPS Rp 22, 8 M. Dimenangkan oleh tender yang sama PT Timbul Persada. Total anggaran 50, 8 M