Restrukturisasi Kredit Capai Rp 3 Triliun, Kepala BI Malang: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Sentuh 1-2%

Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho menyerahkan bantuan kepada Wali Kota Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi Jarwoko untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

MALANG (SurabayaPost.id) – Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Malang yang dimotori Bank Indonesia (BI) Malang bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menyerahkan bantuan kepada Satgas Covid-19 Kota Malang. Bantuan berupa masker dan Sembako itu diserahkan di Balaikota Malang, Selasa (12/5/2020).

Wali Kota Malang Sutiaji pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa kepedulian masyarakat atas masyarakat yang lain yang sangat berdampak Covid-19 perlu terus ditumbuhkan. Sebab, pandemi virus mematikan itu, kata dia, mempunyai dua sisi yang harus diperhatikan.

Selain mengatasi masalah virusnya, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pada aspek ekonominya. Menurut dia tidak bisa atas nama ekonomi tidak memperhatikan aspek kesehatan.

Begitu juga, lanjut dia, atas nama menangani kesehatan tak bisa mengabaikan penanganan terkait ekonomi. “Ada hitung-hitungan dari BI Malang. Jika kita abai terhadap penanganan ekonomi, dampaknya sangat dalam. Itu karena pertumbuhan ekonomi Kota Malang juga akan terkoreksi secara dalam pula,” ujarnya.

Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho tidak membantah hal tersebut. Dia mengatakan bila pertumbuhan ekonomi di Kota Malang yang biasanya 5,8% akan terkoreksi. Sebab, daya tahan Kota Malang sangat rentan.

Kota Malang ini, kata dia, sangat tergantung pada jasa, kuliner dan wisata. Bukan pada pertanian dan peternakan. Sehingga dampak ekonominya bisa berat.

“Kalau dampaknya berat hingga akhir tahun ini, hitungan kasar, pertumbuhan ekonomi bisa hanya 2-3%. Bahkan kalau sangat berat bisa sentuh hanya 1-2%,” katanya.

Karenanya dia berharap ada eport yang baik terkait pelaksanaan kebijakan yang diambil. Baik itu terkait pelaksanaan PSBB maupun bantuan-bantuan sosial dari pusat serta daerah.

Isyarat Kepala BI Malang soal pertumbuhan ekonomi itu terdukung dengan kondisi ekonomi yang terjadi saat ini. Terutama yang berkaitan dengan kondisi kredit di industri perbankan.

Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri kala menyerahkan bantuan kepada Wali Kota Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi Jarwoko untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Menurut Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri saat ini nilai kredit yang diikutkan program restrukturisasi kredit karena dampak Covid-19 di wilayah kerja OJK Malang mencapai Rp 3 triliun. Itu diajukan sekitar 10.000 nasabah.

Mereka kebanyakan memilih skema perpanjangan jangka waktu kredit atau masa tenor. Skema lainnya, pengurangan suku bunga, dan pemberian grace period.

“Program ini baik dari sisi debitur maupun dalam tingkat tertentu lembaga jasa keuangannya,” ujarnya di sela-sela Penyerahan Bantuan dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan kepada Satgas Covid-19 Pemkot Malang, di Balaikota Malang, Selasa (12/5/2020).

Bagi nasabah, adanya kebijakan tersebut sangat diuntungkan. Alasannya karena mereka tidak tercantum dalam OJK Checking yang menunggak. Sehingga pada kesempatan lain tidak kesulitan mengakses kredit ke lembaga jasa keuangan.

Dia juga menjelaskan bahwa dari sisi lembaga jasa keuangan, juga diuntungkan. Sebab, kata dia, nilai NPL menjadi bisa ditekan. Itu karena ada skema restrukturisasi kredit dan pembiayaan tersebut.

Meski jumlah kredit yang diajukan restrukturisasi sebesar itu, dia yakin, tidak terlalu mengganggu kinerja lembaga jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang. Sebab masih relatif tidak besar bila dibandingkan dengan total kredit dan pembiayaan yang disalurkan sampai April 2020 yang mencapai sekitar Rp 61 triliun.

Hal itu juga dapat diketahui dari NPL perbankan yang masih dapat dijaga rendah. Sampai April 2020, NPL perbankan di wilayah kerja OJK Malang mencapai 2,74 persen.

Namun, lanjut dia, NPL sebesar itu sebenarnya sudah naik bila dibandingkan NPL yang sama periode tahun-tahun sebelumnya di kisaran 1,9 persen. “Ya karena dampak pandemi Covid-19 bisa mencapai kisaran 2,74 itu,” katanya.

Dijelaskan Sugiarto Kasmuri yang juga Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Malang, meski kredit yang diajukan mencapai Rp 3 triliun, lembaga jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang tetap berbagi. Khususnya kepada masyarakat yang terdampak pandemi tersebut.

Karena itu dia sangat berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera berlalu. Sehingga kondisi sosial dan perekonomian normal kembali. (aji)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.