Sambil ‘Ngaliwet’, Kang Emil Tampung Aspirasi Warga Sumedang

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat makan bersama atau 'ngaliwet' dengan ratusan warga di Kampung Toga, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang, Sabtu (15/2/20). (Foto: Humas Jabar)

KAB. SUMEDANG (SurabayaPost.id) – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengakhiri rangkaian kegiatan Sapa Warga di Kabupaten Sumedang dengan makan bersama atau ‘ngaliwet’ dengan ratusan warga di Kampung Toga, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang, Sabtu (15/2/20).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– duduk berdampingan dengan warga sambil menikmati makanan khas Sunda yang disajikan lesehan.

“Ini cara baru kami untuk menyerap langsung aspirasi warga. Silakan sampaikan keinginannya ke kami atau Pak Bupati insyaallah akan cepat kami realisasikan,” kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil, aspirasi harus pula dilengkapi dengan data yang akurat. Tujuannya agar keputusan atau kebijakan yang nantinya diambil tepat.

“Jadi good data good decision artinya datanya ada maka keputusannya baik, kalau bad data bad decision atau tidak ada yang memberi tahu kami maka pemimpin tidak bisa ngasih keputusan. Jadi sekarang curhatan warga sampaikan secara lengkap datanya, misalnya ada fotonya,” ucapnya.

Dalam acara tersebut, Kang Emil menampung sejumlah aspirasi warga terkait peningkatan kualitas jalan desa. Sebab, jalan desa menjadi penggerak perekonomian warga.

“Tadi saya membisiki Pak Bupati (Sumedang) segera aspirasi warga tadi tentang jalan direkap, yang penting datanya dulu masuk. Semoga bisa terealisasikan di waktu yang cepat,” katanya.

Kang Emil pun meminta warga untuk meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang ada. Salah satunya adalah pariwisata dan pertanian. Menurut dia, dengan panorama yang indah, pembuatan homestay dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Desa-desa disini saya lihat sangat indah maka saya sarankan buatlah homestay. Saya punya program dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu melahirkan ribuan homestay dan saya lihat Sumedang punya potensi paling banyak tinggal Kadesnya saja siapkan warga desanya lalu usulkan ke kami,” ucapnya.

“Kalau tidak homestay, saat ini yang digandrungi dunia adalah kopi, jadi mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan komoditas kopi di desa yang masih banyak lahan nganggurnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cimarias Mamat Rohmat menyampaikan aspirasi bahwa banyak lahan produktif yang tidak terpelihara. Dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan Pemerintah Kabupaten Sumedang ikut serta dalam pengembangan lahan produktif tersebut.

“Itu potensi yang belum tergali mau dibuat apa oleh Pemda kan bisa. Saat ini keadaannya sangat memprihatinkan tidak terpelihara padahal tanah itu produktif mau di-bagaimana-pun terserah yang jelas harus bermanfaat untuk warga kami minimal,” katanya. (hjb)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.