Sekda Soal Pendidikan di Jabar: Manfaatkan Teknologi Digital untuk Kembangkan Potensi Anak

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menutup kegiatan Pelaksanaan Forum OPD Bidang Pendidikan Provinsi Jawa Barat di él Hotel Royale, Kota Bandung, Rabu (19/2/20). (Foto: Tatang/Humas Jabar)

KOTA BANDUNG (SurabayaPost.id) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, hampir setiap negara khususnya negara maju meyakini bahwa pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam memajukan peradaban dan daya saing suatu bangsa.

Apalagi dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang memengaruhi cara perpikir, perilaku, dan karakter peserta didik, lanjut Setiawan, dibutuhkan inovasi-inovasi untuk membekali generasi muda agar menguasasi hard skill maupun soft skill sesuai potensinya masing-masing.

“Mau tidak mau pendidikan juga harus beradaptasi dengan apa yang menjadi isu global, regional, maupun nasional, bahkan di lokal sendiri,” ucap Setiawan saat menutup agenda Forum Perangkat Daerah Bidang Pendidikan Provinsi Jabar di éL Hotel Royale, Kota Bandung, Rabu (19/2/20).
.
“Kalau seandainya pendidikan ini tidak dapat berubah dan masih tetap seperti ini, kita akan ketinggalan. Oleh karena itu, fenomena-fenomena yang ada saat ini harus menjadi dasar apapun yang harus kita ubah ke depan,” ujarnya.

Setiawan menambahkan, saat ini peserta didik didominasi dengan Generasi Z (anak kelahiran 1995-2014) yang terlahir di era digital bersamaan pesatnya perkembangan teknologi. Mereka pun lebih mudah dan cepat menyerap teknologi baru serta sangat akrab dengan gawai dan media sosial.

Maka, kondisi tersebut harus dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital maupun menciptakan inovasi-inovasi untuk menyesuaikan karakter Generasi Z.

“Tentu pendidikan formal kita harus dilihat, yang paling penting adalah pendidikan formal kita ini harus mengajarkan anak-anak kita untuk kreatif agar kreativitasnya tidak terbelenggu,” kata Setiawan.

“Jadi anak-anak ini harus berkembang sesuai potensinya, kemudian mereka harus bebas berpikir. Inovasi akan muncul apabila anak-anak dibiasakan untuk diasah kreativitasnya, itu kuncinya,” ujarnya mengakhiri. (hjb)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.