Sopir Angkot Ditemukan Tewas Mengenaskan

Korban saat dievakuasi

BATU (surabayapost.id) – Warga Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, gempar. Pasalnya, seorang sopir angkot jurusan Batu-Selecta, Suharianto ditemukan tewas mengenaskan, Senin (9/3/2020).

Warga Kaliputih, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu itu ditemukan sudah tak bernyawa. Lehernya terlilit tali yang diikatkan di handle pintu mobil sebelah kiri.

Menurut saksi mata ,Eko petugas kebersihan pada saat dirinya tengah bekerja di tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di sebelah Selatan Stadion Gelora Brantas Kota Batu. Dia mengetahui korban terlilit tali pada bagian leher dan kedua kaki keluar dari pintu mobil depan Angkot bernopol N 1245 UK.

“Saya mengetahui mayat tersebut sekitar pukul 07.00 WIB Senin 9/3 pagi. Sebelumnya saya juga sempat melihat korban dengan posisi yang sama pada pukul 06.00 WIB. Saya mengetahui korban tergantung pagi tadi. Awalnya sudah tahu kalau ada orang di angkot. Tapi saya kira istirahat dan tidur saja,” kata Eko.

Kemudian lanjut Eko, setelah satu jam berselang saat membersihkan lokasi sekitaran TKP,karena merasa penasaran dengan keadaan sopir yang tak bergerak tersebut.

“Setelah saya lihat,ternyata korban dalam keadaan terlilit lehernya dan berada di kursi depan angkot. Kemudian saya langsung memberikan informasi ke pihak kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.Selang beberapa menit kemudian polisi datang melakukan olah TKP,” ngaku Eko.

Disisi lain, Rondi Anwarudin pemilik angkot mengatakan jika mengenal korban dengan baik. Bahkan selama lima tahun mengoperasikan angkot miliknya tidak pernah ada masalah sama sekali.

“Tidak pernah ada masalah selama ini. Sudah lima tahun lebih dan setiap setoran juga lancar. Namun korban pernah memberitahu saya jika sudah dua minggu lebih dirinya sakit,” kata Udin.

Selanjutnya menurut Udin,dirinya berkomunikasi dengan korban melalui telepon sejak dua pekan lalu.Kala itu, menurut Udin korban mengaku lewat pesan singkatnya mengaku tengah sakit sesak nafas.

Ditambah dengan keterangan Fendi Susanto (40) anak korban jika terakhir bertemu dengan sang ayahnya pada Minggu 8/3 sekitar 10.00 WIB.Dan dirinya juga sempat makan bersama serta mengajak cucunya bermain bersama.

“Terakhir bertemu Bapak Minggu kemarin sebelum berangkat kerja. Namun sejak berangkat narik Bapak tidak pulang sampai ada kabar ditemukan meninggal di Timur Stadion Brantas pagi tadi,” ungkapnya.

Menurut Fendi karena hasil visum di RS Hasta Brata diketahui tidak ada tanda-tanda kekerasan.Maka Fendi mengaku, sang korban langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Hendro Tri Wahyono membenarkan terkait kejadian tersebut. “Penemuan seorang supir angkot karena murni bunuh diri. Pasalnya dari hasil visum tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” tegas Hendro.

Dan itu lanjut dia murni karena bunuh diri dengan dilihat dari olah TKP jika ada bekas tanda tali di leher dan keluar sperma. Jika memang dibunuh pasti ada perlawanan. Namun di lokasi kejadian bersih tidak ada tanda pembunuhan,” tandasnya. Lastas tandas Hendro ,dari keterangan keluarga korban , korban mengidap sakit sesak yang tak kunjung sembuh.

“Selain itu, uang setoran angkot yang seharusnya dibayarkan digunakan untuk berobat dan membuat korban merasa punya beban ,” pungkasnya (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.