BATU (SurabayaPost.id) – Reses yang difasilitasi Kades Oro-oro Ombo, Wiweko masih menjadi perbincangan warga dan politisi Kota Batu. Meski begitu, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo masih belum memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Saat dikonfirmasi kemarin, Cahyo Edi Purnomo mengaku masih di luar daerah. “Nanti saja secara tertulis kalau sudah di Batu,” kata dia via telepon selulernya.
Kendati demikian, kolega Cahyo Edi Purnomo, Ketua DPC PDIP Kota Batu, Suliadi angkat bicara, Senin (7/1/2019). Menurut Suliadi yang juga anggota Badan Kehormatan Dewan (BKD) Kota Batu ini, soal reses anggota dewan yang didampingi Kades Oro-oro Ombo, Wiweko itu sebenarnya tidak masalah.
Alasan Suliadi yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Batu ini, karena hal tersebut memang benar – benar reses. “Bukan berkampanye untuk penggalangan massa,” kata mantan Ketua DPRD Kota Batu ini.
Maka dari itu Suliadi menilai bila reses tersebut merupakan yang wajar. Apalagi jika dewan pada saat sedang ada giat reses memberi tau kepada Kades setempat. Sebab, Kades yang punya wilayah dimana giat reses tersebut dilakukan.
” Kala itu benar – benar murni giat reses. Sedangkan rese itu untuk menampung aspirasi masyarakat. Kades selaku yang punya wilayah, wajar mendampingi giat tersebut. Sebab, dewan yang punya giat reses kala itu, Cahyo Edi Purnomo untuk menjaring aspirasi masyarakat,” papar dia.
Makanya, dia menilai bila Cahyo Edi Purnomo memiliki etika yang baik saat reses. Yakni, permisi dulu pada Kades. “Kalau Kadesnya merasa dihargai dan dihormati lalu mendampingi dan menyediakan tempat itu kan lumrah dan wajar,” tegas Suliadi.
Makanya, Suliadi yakin Kades Wiweko mengerti aturan dan tidak mungkin bakal masuk ke pusaran politik praktis. “Sebab sudah dua periode menjabat sebagai Kades desa setempat,” kata Suliadi.
Apalagi, tegas dia, bersamaan dengan reses itu ada penyerahan gerobak dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemkot Batu. Sehingga wajar jika Ketua Dewan ikut menyaksikan.
“Itu menurut saya bukan berkampanye atau ada penggalangan massa untuk Pileg. Makanya semua pihak tidak didramatisir soal reses itu. Sebab, kata dia, ini tahun politik.
“Memasuki dalam tahun politik ini memang harus berhati hati. Diam dianggap tidak mau bersahabat, beraksi dituding melakukan penggalangan massa. Ya jadinya repot,” seru politisi kawakan ini. (gus)
Leave a Reply