“Saya mantab pilih Abah Anton. Mantab Abah Anton,” tutur lelaki mengaku bernama Ahmad Becak dengan tawa bahagia saat idolanya datang.
“Pedagang di pasar Gadang ini campuran dengan penduduk Kabupaten. Kira kira 65 persen warga Kota Malang. Insyaallah semuanya milih Abah Anton, saya dan pedagang kota Malang di Pasar Induk Gadang ini siap dukung, milih Abah Anton” ujar Jauhari yang juga wakil ketua P2KM diantara para pedagang sembari mengacungkan 3 jari pula.
Menanggapi antusiasme pedagang Abah Anton menyatakan kebahagiaan, menyebut bahwa dahulu ketika menjabat dirinya sering datang mengenakan seragam walikota sering blusukan ngopi-ngopi dengan pedagang.
“Ini adalah bukti kebersamaan kita pada waktu menjabat walikota mengenakan pakaian dinas, kita di sini bersama pedagang duduk. Saya melihat ada semangat, kerinduan untuk ABADI busa memimpin kembali. Maka dengan semangat saudara kita juga membuat semangat pada kita untuk memimpin daerah kembali, insyaallah kita bisa sukses. Saya melihat beliau beliau ini semangat. Bangga bahwa mereka masih tetap seperti dahulu.”
Soal rencana kalau jadi nanti Abah Anton menyebut akan tetap dengan para pedagang memajukan pasar induk Gadang ini sebagai sentra perdagangan yang melayani hingga ke pulau Bali
“Saya rasa para pedagang sudah melihat merasakan bahwa saya tidak pernah melupakan pedagang yang ada di sini. Karena kami selalu komitmen tentang masalah yang menjadi persoalan. Saya dulu sering duduk di sini ingin mengetahui secara langsung permasalahan bagaimana pasar Gadang ini yang melayani kebutuhan Jawa Bali. Ini luar biasa ini perlu kita terus kembangkan bahwa pasar ini benar-benar siap melayani konsumsi nasional,” ujar Abah Anton.
Soal rencana ke depan bila jadi walikota Abah Anton mengaku akan tetap bersama para pedagang.
“Saya akan tetap dengan pedagang, nanti kita bareng bareng duduk, nanti kita akan pikirkan bersama kebijakan untuk pasar Gadang,” tegas Abah Anton.
Kunjungan berlangsung cukup lama, Abah Anton gayeng duduk bersama, berdialog langsung dan ngobrol sebelum beranjak meninggalkan pasar induk Gadang. (**)