Tingkatkan PAD Kota Malang Lewat Reward Bulanan

Wali Kota Malang, Sutiaji saat memberikan keterangan pers pada wartawan.

MALANG (SurabayaPost.id) – Kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang sangat luar biasa. Sebab, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan Pemkot Malang selama ini selalu terlampaui. Bahkan di masa pandemi Covid-19 yang terjadi tahun 2020 kali ini masih ada optimisme untuk bisa mewujudkan target sebesar Rp 731 miliar lewat reward bulanan.

Optimisme tersebut diungkapkan Wali Kota Malang, Sutiaji, saat menggelar rapat koordinasi bersama pimpinan Perangkat Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di ruang sidang Balaikota Malang (9/6/2020). Alasan dia, karena selama ”badai” Covid-19 mendera Kota Malang, pendapatan daerah menurun hanya sekitar 20,78 %.

“Menurut saya itu relatif lebih baik dari asumsi yang kita perkirakan di awal pandemi covid menyasar Kota Malang, Maret 2020 lalu. Kala itu kita perkirakan turun hingga 50 %,” ugkap Sutiaji ketika didampingi Wakil Walik Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Sekkota Wasto.

Makanya, wali kota yang hobi olahraga bulutangkis ini optimistis target PAD tahun 2020 ini bakal tercapai. Alasan dia, karena Kota Malang sudah memasuki masa-masa transisi menuju new normal. Dimana, kata dia, tidak bisa tidak, roda ekonomi telah diputar dengan membangun pola kehidupan baru.

Itu berarti,lanjut pria yang suka masakan pedas ini, menyelaraskan langkah untuk memutus mata rantai wabah Covid-19 dengan upaya-upaya menggerakkan simpul-simpul ekonomi yang ada di kota Malang. Apalagi,menurut dia, ada sektor yang survive dan menunjukkan trend positif selama masa covid.

Di antara kedua sektor itu, kata politisi Partai Demokrat ini, adalah e-commerce dan produk makanan segar. Kenaikan permintaan atau transaksi di dua sektor tersebut menurut dia mencapai sekitar 123 %.

Untuk itu, alumni UIN Maliki –yang dulu bernama IAIN– Malang ini meminta agar seluruh perangkat daerah mulai menggerakkan program kegiatan yang melibatkan partisipasi publik untuk mengakselerasi transisi dan masa adaptif Covid 19. Itu karena, tutur alumni Ponpes Miftahul Huda Gading Kasri Malang ini, pada masa adaptif tidak lagi social distancing. Namun, yang ditekankan, physical distancing. Sehingga OPD tak perlu gamang bila menggelar kegiatan yang melibatkan berbagai elemen.

Dia contohkan seperti menggelar produk UMKM dan atau giat lain yang mampu menstimulus ekonomi daerah. Meski begitu, tegas dia, harus tetap berpedoman secara ketat dan disiplin pada prinsip-prinsip dasar protokol kesehatan. ”Sehingga, ekonomi bergerak dan target PAD Kota Malang bisa tercapai,” tutur dia.

Kepala Bapenda Kota Malang, Ade Herawanto menegaskan jika pencapaian target PAD tersebut tak bisa lepas dari sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak serta mitra kerja. Makanya, terang dia, Bapenda menjalin MoU lintas sektoral.

Dia sebutkan seperti MoU dengan kejaksaan, kepolisian, pelaku usaha, perbankan, organisasi profesi mulai dari notaris hingga wartawan. ”Sinergi itulah yang memperkuat kolaborasi dalam upaya mencapai target dan meningkatkan perolehan PAD Kota Malang,” ungkap dia.

Selain itu, menurut pembina Aremania ini, Bapenda melakukan 41 jurus demi meningaktan perolehan PAD Kota Malang. Di antara jurus tersebut berupa punishment dan meluncurkan program Sunset Policy V tahun 2020 ini.

Sunset policy itu, kata dia, akan berakhir 30 Juni 2020 nanti. ”Karena itu kami berharap wajib pajak (WP) bisa memanfaatkan kebijakan yang tinggal puluhan hari tersebut dengan baik.Sehingga PAD tahun ini bisaa tercapai,” kata pria yang akrab disapa Sam Ade itu.

Sementara itu, pakar ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr Achmad Mohyi MM mengatakan bahwa untuk mencapai target PAD Kota Malang itu tak cukup hanya dengan pelayanan yang baik dan punishment. Namun, tegas dia, harus ada reward tersendiri buat WP.

”Reward itu menurut saya sangat penting untuk memotivasi kesadaran WP membayar pajak tepat waktu. Bahkan, bila perlu Bapenda memberikan reward itu setiap bulan,” tutur pria yang akrab disapa Mohyi itu.

Diakui dosen ekonomi dan bisnis UMM ini, bila selama ini Bapenda sudah memberikan reward pada WP secara besar-besaran tiap tahun. Khususnya pada saat Ulang Tahun Kota Malang. Untuk kedepannya, kata Manajer SDM dan Pengembangan Bisnis PT Taman Sengkaling ini, alangkah baiknya jika reward itu diberikan setiap bulan.

Reward tersebut, kata pria ramah ini, diberikan pada WP yang membayar pajaknya paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. ”Jadi mereka yang membayar pada masa-masa tanggal 1-10 itu diundi untuk mendapatkan hadiah sebagai reward,” jelas Mohyi.

Soal hadiahnya, menurut lelaki dengan jabatan akademik Lektor Kepala di UMM itu, disesuaikan dengan anggaran yang ada. Bisa saja tiap bulan hadiah utamanya, kata dia, berupa sepeda motor untuk pemenang utama. Sehingga, dalam satu tahun Bapenda menyiapkan sebanyak 12 unit sepeda motor.

”Kalau itu dilaksanakan dengan baik, saya optimistis PAD Kota Malang tidak hanya mencapai target yang ditetapkan setiap tahun. Saya yakin justru bisa melampaui target,” pungkasnya. (aji).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.