BATU (SurabayaPost.id) – Dalam rangka menghadapi Pemilu 2019, Polres Kota Batu menggelar simulasi SISPAMKOTA Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata Semeru 2018. Simulasi pengamanan tersebut digelar di halaman Mapolres Kota Batu, Kamis (11/4/2019).
Sistem Pengamanan tersebut yang mengusung tema Dalam rangka menghadapi kontijensi dan antisipasi gangguan Kamtibmas selama tahapan pemilu tahun 2019 mendatang di wilayah Kota Batu.
Untuk itu, Kapolres Kota Batu AKBP Budi Hermanto menegaskan, dengan simulasi tersebut, jangan hanya dilihat bahwa kejadian itu sebatas kejadian terhadap kriminalitas.
“Jadi ada juga kejadian faktor alam. Mengingat karakteristik geografis yang ada di wilayah Kota Batu, wilayah pegunungan yang rawan longsor dan rawan bencana. Maka kami menurunkan petugas pengamanan dengan jumlah ribuan personel pengamanan,” kata Budi Hermanto.
Dengan begitu, Budi Hermanto yang sapaan akrabnya Buher ini, merinci beberapa tim yang tergabung dalam pengamanan yang dikerahkan dalam mengawal jalannya pesta demokrasi mendatang.
“Dari personil Polri,sejumlah 352 personil, TNI sejumlah 100 personil ,Linmas sejumlah 3176 personil.Dengan jumlah personil pengamanan tersebut yang bakal menyebar di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sejumlah 1293 TPS,” paparnya.
Lantas papar dia, simulasi yang dilakukan tersebut, menurutnya, bagaimana dalam menghadapi massa yang mengganggu jalannya pesta demokrasi pencoblosan.
“Jadi kita lihat ada beberapa pasal yang sudah kita sosilisakan juga.Termasuk bagaimana jika terjadi gangguan bencana alam seperti banjir longsor dan sebagainya. Nah kita bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu.
Karena mereka yang ahli di bidangnya. Maka mereka membuat suatu simulasi yang berbeda dari yang pernah kita lakukan,” tandasnya.
Selain itu, tandas dia, juga melibatkan Damkar , apabila terjadi mati lampu atau termasuk jika ada yang melakukan aksi pembakaran, dan lain – lain.
“Kita bersyukur dan alhamdulillah, untuk wilayah Kota Batu tidak ada wilayah laut sehingga tidak perlu melakukan simulasi tentang bagaimana membawa kotak sura dari perairan,” terangnya.
Meski begitu, Buher menghimbau kepada masyarakat untuk berbondong – bondong datang ke TPS Rabu, 17 April 2019 mendatang.
“Datang di TPS yang sudah ditentukan dan TNI dan Polri siyap mengamankan sampai dengan kembali selesainya pesta demokrasi ini. Masyarakat tidak usah khawatir kami juga akan mempersiapkan Patroli skala besar bersama Bawaslu, KPU, TNI dan Polri,” ucapnya.
Oleh karena itu, Buher berharap kepada TNI, Polri dan perwakilan dari masing – masing Parpol untuk menghimbau warganya masyarakat bahwa ke TPS tidak ada gangguan dan tidak ada yang mengintervensi.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, berharap dengan simulasi tersebut hanya sebagai simulasi. Dia berharap tidak akan ada hal yang sebenarnya terjadi.
“Menurut sejarah Kota Batu, Insya Allah, akan selalu kondusif, dari awal berdiri Kota Batu sampai sekarang ini.Mudah – mudahan di tahun ini juga seperti itu,” harapnya.
Oleh sebab itu, Dewanti Rumpoko yang sapaan akrapnya Bude ini,berharap dukungannya dari media, khususnya untuk wartawan dengan menulis hal – hal yang berbau kesejukan.
“Tidak provokatif, tidak menyuarakan berita – berita yang membuat masyarakat menjadi emosi dan tepancing.Ini yang harus dilakukan, dalam memberitakan berita – berita yang netral,itu yang kita harapkan,” pungkasnya. (gus)
Leave a Reply