Waspada, Anjing Rabies Bisa Menulari Manusia

Oleh Putri Nur Fadhilah*

Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan hingga tahun 2018, penyakit rabies menjadi endemis di 25 provinsi di Indonesia.

Rabies atau Penyakit Anjing Gila adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Penyakit ini sangat mematikan dan bersifat zoonotik atau menular dari hewan ke manusia. Bahkan dengan satu gigitan anjing saja rabies bisa menghilangkan nyawa manusia. 

Rabies ini tak hanya menyerang sistem saraf pada manusia dan anjing saja, tetapi juga menyerang semua hewan yang berdarah panas, seperti kera dan kucing. Virus ini  bisa menular melalui gigitan dan non gigitan, seperti cakaran, goresan, atau jilatan pada kulit yang terluka oleh hewan yang terinfeksi virus rabies. 

Gejala klinis akan muncul setelah virus rabies mencapai susunan saraf pusat dan menginfeksi seluruh neuron terutama di sel-sel limbik, hipotalamus dan batang otak. virus rabies yang ditularkan berjalan melalui sistem saraf, sehingga tidak terdeteksi melalui pemeriksaan darah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan ”sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa mendiagnosa dini sebelum muncul gejala klinis rabies.”

Gejala rabies pada hewan sangat bervariasi. Beberapa gejala yang dapat muncul, yaitu terlihat gelisah dan takut, cepat marah dan mudah menyerang orang, mulut berbusa, demam, tidak nafsu makan, kejang-kejang, inkoordinasi, paralisis/lumpuh dan akan mati dalam waktu 14 hari. Namun umumnya hewan akan mati pada 2-5 hari setelah tanda-tanda tersebut terlihat.

Sedangkan gejala awal rabies pada manusia adalah menunjukkan demam, lemas, sakit kepala, sakit pada bekas gigitan, dan merasa cemas. Adapun gejala yang dapat berakibat fatal, yaitu gejala radang otak akut (encephalitis) yang diikuti hiperaktifitas, kejang, atau kelumpuhan (paresis/paralisis), dan terjadi koma, biasanya meninggal karena gagal pernafasan pada hari ke 7 10 sejak timbul gejala pertama (onset).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan ”Kasus rabies selalu berakhir dengan kematian baik pada hewan maupun manusia. Kondisi ini mengakibatkan timbulnya rasa takut dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat.”

Kematian akibat Rabies sebenarnya dapat dihindari. Jika seseorang terkena gejala Rabies segera diberikan penanganan pertama yang tepat dan benar agar tidak muncul gejala rabies. Beberapa yang harus dilakukan adalah segera melakukan pencucian luka gigitan secara mandiri dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, diberi antiseptik/alkohol 70%, segera pergi ke puskesmas terdekat, dan tindakan pengobatan juga dapat dilakukan dengan memberikan Vaksin Anti Rabies atau VAR, bila diperlukan.. 

*penulis adalah Putri Nur Fadhilah

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.