GRESIK (SurabayaPost.id)–PT Wilmar Nabati Indonesia akhirnya sukses menyelesaikan pembangunan Tugu Landmark berupa replikasi keris Sumelang Gandring dipertigaan Sentolang, Gresik. Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia Saronto Subagyo secara resmi menyerahkan proyek menumental itu kepada Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Selasa (16/7).
Dalam sambutanya Sambari Halim Radianto memperlihatkan kesukaanya terhadap keris raksasa yang menghabiskan anggaran sekitar Rp4,2 milyar tersebut. Bupati dua periode ini mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Wilmar yang telah menyelesaikan pembangunan Landmark yang merupakan salah satu tonggak sejarah bagi warga masyakarat Kota Santri ini.
“Kami dan masyarakat Gresik mengucapkan terimakasih kepada Wilmar Nabati Gresik yang telah ikut membangun Gresik. Jika suatu saat keris Sumelang Gandring ini tidak terawat tolong ingatkan, dan bila perlu tegurlah pemerintah. Dan isnya Allah kami akan merawatnya,” ucap Sambari dalam sambutanya saat serah terima Landmark di pertigaan Sentolang.
Usai penyerahan dan sekaligus peresmian ditandai denga penandatanganan prasasti oleh Sambari dengan disaksikan Direktur Wilmar Nabati Indonesia Saronto Subagyo. Tampak hadir dalam prosesi penandatanganan tersebut Kapolres Gresik AKBP. Wahyu Sri Bintoro, Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol. Inf. Budi Handoko, sejumlah pihak terkait dijajaran Pemkab Gresik dan para petinggi di jajaran PT. Wilmar Nabati Indonesia.
Ditambahkan Sambari, pemberian nama Landmark Keris Sumilang Gandring itu adalah untuk menghormati jasa Bupati Sidayu ke 8, yakni Kanjeng Sepuh Sidayu (Pangeran Haryo Suryodiningrat) yang dimasa lampau memiliki senjata pamungkas yang diberi nama keris sumilang gandring.
Tugu landmark ini, imbuh Sambari menambah icon monumental untuk mempercantik Kota Gresik. Ia mengakui sepenuhnya bahwa tugu landmark tersebut adalah murni hibah dari PT Wilmar Nabati Indonesia.
“Semua hibah yang diserahterimakan ke kami hanya berupa bangunan fisik. Jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik tidak menerima hibah berupa anggaran namun berupa bangunan fisik saja,” kata Bupati Sambari.
Selanjutnya, Bupati Sambari meminta kepada Dinas terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga dan merawat tugu landmark tersebut, terutama keindahan taman disekitar tugu. “Setelah landmark ini kami terima, maka saya minta kepada dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga dan merawat. Tanaman yang menghiasi sekitar tugu juga tolong diawasi dan dirawat,” katanya.
Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Gresik tersebut juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga icon yang menjadi kebanggaan Kabupaten Gresik tersebut. “Masyarakat juga kami minta untuk turut merawat. Silahkan dipakai berselfie ria, tapi mohon agar kebersihan juga dijaga,” pintanya.
Tugu dengan bangunan fisik berbentuk keris tersebut, memiliki tinggi sekitar 15 meter lebih. Di sekitar tugu landmark tersebut ada ornamen kecil mirip dengan gerbang makam Bupati Gresik pertama, Kanjeng Poesponegoro. Selain itu, di sekitar tugu tersebut juga ditanami tanaman kurma dan tanaman hias lainnya untuk menambah keindahan tugu landmark. (adv)
Leave a Reply