SURABAYA (SurabayaPost.id)– Para santri jangan lulus dan sukses menjadi birokrat, bupati, gubernur, tetapi juga harus menjadi saudagar bervisi, pengusaha sukses, entrepreuner dibidang IT, dan penggerak industri disegala bidang.
Hal ini disampaikan Yusron Aminulloh, Wakil Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jatim dalam Airlangga Forum di Sharia Tower Universitas Airlangga jumat (21/10) yang digelar dalam rangka Hari Santri Nasional.
” Melatih mereka punya jiwa wirausaha bagus. Cuma yang utama ajari mereka punya visi besar, bangun peradaban baru, lahirkan karya dan legezy,” tegas Yusron yang juga CEO DeDurian Park
Tampil sebagai Narusumber, Dr H.Hasan Ubadillah (Sekum MUI Jatim), M Ghofirin, MP.d (Sekretaris OPOP Jatim), Dr Zuyyina Chorinnisa (Neng Tebuireng) dan pemandu acara, As Mayangsari, M.PSDM.
Lebih jauh Yusron mengajak santri menggunakan filosofi memanah. Semakin ditarik kebelakang, bujur panah akan semakin melesat jauh kedepan.
” Sebelum NU berdiri, sebelum Indonesia merdeka, para Kyai sudaj menjadi saudagar, berdagang, berniaga, sebagaimana Rasulullah juga berniaga,” tegasnya.
Hanya tegas Yusron, niaga itu hanyalah alat untuk memodali perjuangan. Sehingga mandiri, punya modal untuk melawan penjajah.
” Santri masa depan, adalah santri yang mandiri, santri pandai mengaji, iman kuat, akhlak baik, tetapi finansial kuat sehingga mampu berjuang menjaga agama,” pungkasnya.
Sementara itu Dr H.Hasan Ubadillah (Sekum MUI Jatim), menegaskan realitas menunjukkan Gubernur Jawa Timur, banyak bupati dan walikota di Jawa Timur adalah santri.
” Inilah peran santri yang nyata, mereka sukses sebagai santri yang ikut membangun bangsa lewat kepemimpinnya,” tegas
Pada sisi lain, M Ghofirin, MP.d (Sekretaris OPOP Jatim), menegaskan, Gerakan OPOP (One Pesantren One Product), melatih ribuan santri untuk menjadi enterpreuner, berwirausaha mandiri.
” Gagasan Bu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini melahirkan santri-santri mandiri dengan program OPOP. Kami mengundang semua pihak ikut mendukung bidang ini. Baik dari kalangan Kampus, maupun praktisi,” tegas Dosen UNUSA Surabaya ini. ***
Leave a Reply