BATU ( SurabayaPost.id ) – Kepala Kejaksaan Negeri ( Kajari ) Batu Dr Supriyanto SH Mh, didampingi Kasi Intel Edi Sutomo, SH, Mh bersama jajaran Intel ,Selasa ( 15 /2/2022 ) berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Izzah.
Itu, terkait programnya Jaksa Masuk Pesantren.Dimana program tersebut, dilaksanakan di Pondok Pesantren Al – Izzah Kota Batu.
Dan itu, komintmen Kejari Batu untuk selalu lebih dekat dan melayani masyarakat yang terus diwujudkan merangkul dengan segenap komponen yang ada di Kota Batu.Melalui berbagai program terobosan, diantaranya, program Jaksa Sahabat Kota Batu ( Praja Batu ) program Jaga Desa, Jaksa Sahabat Guru, Sahabat Ormas, Sahabat Jurnalis, dan masih seabrek Jaksa Sahabat – sahabat lainnya.
Dalam kunjungannya Kajari Batu bersama Kasi Intel serta jajaran intel tersebut, telah mendapat respon baik oleh pengurus ponpes.Dan itu, tengah disambut oleh pengurus Ponpes, Kepala Sekolah,
dan para Guru.
Hal tersebut, dibenarkan Kajari Batu Dr Supriyanto SH Mh, Rabu, 16/2/2022 usai kunjungannya.
” Kepada pengurus, Kepala Sekolah maupun guru – guru untuk selalu tetap menjaga protokol kesehatan dalam setiap aktivitas belajar mengajar,” pesan Supriyanto.
Lantas, pesan dia, untuk memberikan penguatan rasa nasionalisme bagi para siswa agar selalu mencintai NKRI.Selain itu, untuk memberikan penguatan integritas dan akhlaq.
” Dan memberikan pemahaman agar para siswa tidak terlibat dalam masalah hukum, khususnya hukum pidana, baik sebagai pelaku maupun korban tindak pidana, misalnya,” tegasnya.
Kemudian, tegas dia, terkait pidana penganiayaan (bertengkar), kekerasan terhadap anak, baik kekerasan fisik maupun psikis dan juga kekerasan seksual, bulying, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, pada kesempatan itu, Kajari Batu, bersama para pengurus dan guru keliling melihat kondisi sekolahan, ruang kelas, asrama, tempat olahraga, dan beberapa tempat fasilitas lainnya.
” Saran kami agar kiranya diperkuat pengawasan terhadap anak dalam kehidupan sehari hari di lingkungan asrama dengan cara memasang CCTV di tititk rawan yang agak sulit terjangkau,” saran Supriyanto.
Dengan para pengasuh maupun pembina, menurut dia, CCTV itu akan memiimalisir jika ada perbuatan anak – anak yang tidak sesuai dengan ketentuan.
” Mengingat begitu banyaknya siswa yang ada di Pondok Pesantren jumlahnya sekitar 900 orang,” ungkapnya.
Menariknya kunjungan mantan Kajari Kabupaten Gorontalo ini, terlihat juga menyempatkan diri untuk sholat ashar berjamaah di masjid lingkungan Ponpes bersama para guru dan para siswa.
Usai sholat ashar berjamaah, Kajari Batu memberikan tausiah dan pencerahan hukum kepada para siswa yang ikut sholat berjamaah yang pada pokoknya bahwa agar para siswa untuk fokus belajar agar sukses dan membanggakan orang tua.
” Hindari perbuatan perbuatan melanggar hukum, seperti bertengkar (penganiayaan), kekekerasan sesama siswa, bulying, penghinaan, dan lain sebagainya,” pungkasnya ( Gus)
Leave a Reply