BATU (SurabayaPost.id) – Percepat akses aplikasi, Perumdam Amomg Tirto Kota Batu, programkan SAPA (sistem aplikasi pelayanan aduan).
Ini dikatakan Ikhwan Hadi Kabag (Kepala Bagian) Hublamg Among Tirto.
“Aplikasi SAPA ini terdiri dari beberapa aplikasi. Pertama pengaduan, tagihan, cek aduan daftar baru dan ilustrasi tarif,” kata Bedong sapaan akrab Kabag Hublang PDAM) Among Tirto Kota Batu ini, Selasa (7/6/2022).
Dan pengaduan tersebut,menurut dia, difungsikan untuk melakukan pelaporan pengaduan yang dapat dilakukan oleh pelanggan.
“Caranya mengimputkan saja ID pelanggan dan namanya, serta desa lokasi yang mau dilaporkan. Kemudian nomor telepon, dan jenis pengaduannya apa,” ungkapnya.
Itu, ungkap dia, disitu ada pilihan, yakni, pilihan air mati, dan lain – lain. Kemudian, lanjut dia, juga ada untuk ambil foto.
“Semisal dilokasi mau difoto langsung bisa. Setelah fotonya disimpan otomatis langsung masuk kedata kita, data dipengaduan. Kemudian ada cek tagihan yang difungsikan untuk mengecek tagihan pelanggan dengan mudah,” jelasnya.
Jadi, jelas dia, pelanggan tersebut, tidak harus datang kekantor PDAM untuk mengetaui biaya.
“Karena disini tinggal mengaktifkan ID pelanggannya saja 6 digit, nanti langsung muncul tagihannya.Selanjutnya cek aduan difungsikan juga untuk mengecek program yang dimasukkan tadi,” ujarnya.
Disitu, ujar dia, ditangani atau belum, menurut Bedong bisa dilihat dari SAPA.
“Disini ada laporannya, kemudian ada aplikasi daftar baru, juga ada kemudahan. Jadi calon pelanggan tidak perlu ke kantor untuk melakukan pemasangan saluran baru.Jadi bisa dilakukan diaplikasi ini,” paparnya.
Mekanismenya, papar dia, pemohonnya siapa, dan No KTP nya, serta alamat rumah yang akan terpasang.
“Data lengkapnya diisi kemudian nanti datanya akan masuk pada kami. Kemudian akan kita estimasikan biayanya berapa. Dan calon pelanggannya kita hubingi agar kekantor PDAM untuk melakukam pembayaran,” lanjutnya.
“Ilustrarsi tarif, yang nantinya tinggal masukkan angka dan golongan taripnya.Nanti akan keluar angka sekian – sekiannya. Apllikasi ini ada dua basis. Pertama Website dan Android,” tegasnya.
Lantas, tegas dia, SAPA akan bergerak dikebutuhan komunikasi apa yang diperlukan pelanggan PDAM.
“Jadi kita menjawab persoalan – persoalan. Inti dasar pengaduan masalah air mati, dan berapa tunggakan bayar air serta bagaimana proses pemasangan air yang baru,serta beberapa lainnya,” kata Bedong.
Jadi, kata dia, pelanggan nanti akan mudah masuk diaplikasi itu. Pelanggan, menurutnya akan mengakses kepentingan pelangan sendiri.
“Misalnya ada aduan pelanggan terkait air yang mati. Dari aduan pelanggan yang masuk di SAPA,
ada tim.Termasuk tim unit reaksi cepat (URC) PDAM. Pekerjaannya reguler yang dilakukan pada jam kerja,” ujarnya.
Misalnya diluar jam kerja, ujar dia, bisa dikerjakan ditim URC yang dilepas jam kerja.Disitu, menurut dia, akan bisa menjawab segala hal.
“Misal ada pipa bocor, air mati, dan beberapa hal lain.Di URC itu koordinatornya ada sendiri. Mereka tak mengenal hari libur dan tetap siaga 24 jam,” katanya.
Dari sisi lain, kata dia, untuk mensosialisasikan aplikasi SAPA di masyarakat pelanggan, menurut Bedong akan segera turun ke Desa – desa.
“Kami akan segera sosialisasi ke desa – desa masyarakat pelanggan PDAM agar lebih mengenal program SAPA ini. Untuk mekanisme sosialisanya masih kami bahas ,” pungkasnya (gus)
Leave a Reply