BATU (SurabayaPostnid) – Mendukung pengembangan Pariwisata Kota Batu berbasis pangan lokal.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mendorong kreativitas dan inovasi dalam pengembangan pangan lokal yang bernilai komersial salahsatunya jagung.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu,Heru Yulianto, Selasa (6/12/2022).
“Pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas,”
kata Heru.
Berbagai kajian ilmiah, menurutnya menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia memerlukan sekitar 45 jenis zat gizi yang harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup.
“Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang,” paparnya.
Ini, papar dia,data pola pangan harapan Kota Batu tahun 2021 menunjukkan bahwa pemenuhan karbohidrat masih sangat bergantung pada produk padi dan terigu.
“Namun dengan beragam hasil pertanian yang banyak dikembangkan di Kota Batu, kebutuhan atas karbohidrat dapat disubstitusi salah satunya dengan jagung.
“Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk pengganti nasi.Pola konsumsi beragam dan berimbang yang didukung oleh pola pertanian organik, ramah lingkungan, dan terintegrasi baik dengan peternakan dan perikanan turut menentukan kualitas gizi bagi masyarakat,”
ungkapnya.
Hal ini, ungkap dia, merupakan salah satu upaya guna menekan angka Stunting pada balita yang terjadi di beberapa daerah.
“Dalam upaya mempromosikan pola konsumsi pangan beragam dan berimbang,”ujarnya.
Lantas, ujar dia, sebagai wujud peran dalam Rangkaian Peringatan HUT Kota Batu ke 21 lalu,Heru menyebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu tengah menyelenggarakan Festival Sego Empok Tahun 2022.
“Dengan event tersebut,diharapkan mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan yang sehat dan aman, memberikan nilai ekonomis dan nilai tambah pengolahan dan pemanfaatan produk pangan lokal yang berkelanjutan,”
harap dia.
Tujuan,diselenggarakannya Festival Nasi Empog Tahun 2022 lalu, menurut Heru.
“Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan prinsip beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) dengan memanfaatkan pangan lokal serta bahan pangan non beras,” tegasnya.
Itu,tegas dia,mendorong kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan pangan lokal yang bernilai komersial,mendukung pengembangan pariwisata Kota Batu berbasis pangan lokal.
“Tema Festival Sego Empog Tahun 2022 lalu,“Penganekaragaman Pangan Lokal Dukung Ketahanan Pangan Nasional” itu dihelat di Parkir Lobby Balaikota Among Tani,” lanjutnya.
Sejumlah 26 stand peserta, disebutkan, terdiri dari 24 dari TP PKK desa / kelurahan SMKN 1 Batu, DWP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
“Masing – masing stand peserta menyediakan menu Sego Empog sebanyak 45 takir dengan total tersedia 1.170 takir,”pungkasnya.(Gus)
Leave a Reply