Gelar Sedekah Bumi, Pemdes Cagak Agung Datangkan Juri Profesional

GRESIK (SurabayaPost.id)- Ratusan warga rela menunggu empat jam, demi berebut lima ancak dan tumpeng agung atau gunungan hasil bumi, di balai dusun, Desa Cagak Agung, Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik, usai diarak keliling sejauh dua kilometer, Sabtu (03/08/ 2024).

Tradisi sedekah bumi yang digelar Pemdes Cagak Agung, tergolong unik, pasalnya sebelum diperebutkan, lima ancak dan tumpeng agung diarak dan dipertontonkan warga.

Menariknya, tak hanya diarak, namun Ancak dan Gunungan Hasil Bumi dilombakan dan dinilai oleh juri profesional yang didatangkan langsung dari Surabaya. Bagi juara satu berhak mendapatkan uang pembinaan tujuh juta rupiah.

Agar semakin meriah dan menghibur warga, lima ancak dan tumpeng agung berbentuk unik tersebut, diiringi tarian Reog Ponorogo.

“Sedekah bumi ini wujud syukur kita, karena hasil panen pertanian dan tambak melimpah. Kita bagikan ke warga kita, warga lain yang datang juga boleh, ” kata Sapa’at Kades Cagak Agung, usai gelaran tradisi sedekah bumi, Minggu (04/08/2024).

Sebenarnya, ada 30 Ancak dan tumpeng agung yang dilombakan. Namun, hanya lima ancak dan tumpeng agung yang memenuhi kriteria dan penilaian juri.

“Sebenarnya ada tiga puluh, namun hanya lima yang memenuhi kriteria dan diarak keliling. Tumpeng yang diperebutkan warga diyakini membawa berkah karena sudah didoakan. Warga yang juara lomba ancak dan tumpeng agung terbaik, dapat hadiah uang tujuh juta rupiah, hadiah langsung kita serahkan pemenang, ” ungkapnya.

Sapa’at menambahkan, ancak dan tumpeng agung sengaja dilombakan dan diberi hadiah uang, agar warga lainnya termotivasi untuk ikut berpartisipasi di tahun berikutnya.

Sementara, Umar Hasyim Camat Cerme, mengapresiasi tradisi sedekah bumi yang digelar Pemdes Cagak Agung. Menurutnya, tradisi sedekah bumi di Desa Cagak Agung harus dilestarikan. Pasalnya, dengan tradisi tersebut, warga semakin guyub rukun.

“Kami muspika kecamatan Cerme sangat mengapresiasi tradisi sedekah yang digelar desa Cagak Agung. Tradisi ini harus dilestarikan, karena membuat warga semakin guyub rukun, ” tutur Umar Hasyim Camat Cerme.

Sementara ancak dan tumpeng agung yang diperebutkan ratusan warga berisi hasil bumi, sayur sayuran dan buah-buahan. Seperti, kangkung, kacang panjang, tomat, timun, jagung, kacang, kentang, wortel, jeruk, apel, pisang, semangka, salak, pir, nanas dan melon.

Ula, seorang ibu yang rela berebut mengaku sangat senang, karena tradisi sedekah bumi, biasanya hanya membawa nasi ambeng didoakan kemudian dimakan bersama. Namun, sedekah bumi berebut hasil pertanian baru tahun ini.

“Dapat kacang panjang, nanas, sawi putih, nanti dimasak, dijual lagi jual gado-gado, senang sekali ini baru pertama kali, biasanya sedekah bumi hanya bawa ambeng didoakan terus makan bareng, sekarang ada ancak jadi rebutan, ” ujar Ula sumringah sambil menggendong sayur dan buah yang didapat dari rebutan.(***)