MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – “Di era birokrasi modern seperti sekarang, Kepala Daerah harus berjiwa entrepreneur. Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan pembangunan dapat disiasati dengan pemikiran dan terobosan yang inovatif, penting itu agar kita tidak sepenuhnya bergantung kemampuan anggaran, selama itu dalam tujuan untuk mensejahterakan masyarakat,”.
Pernyataan itu disampaikan Mendagri Republik Indonesia Tito Karnavian saat menjadi pembicara pada gelaran Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII di Kota Balikpapan beberapa waktu lalu.
Rupanya, instruksi Mendagri Tito Karnavian dipahami betul Penjabat Walikota Malang Iwan Kurniawan. Sejak menjabat Agustus lalu, Iwan getol mengembangkan pola entrepreneurship dalam membangun Kota Malang. Iwan mengajak swasta dan pelaku usaha berkolaborasi menyelesaikan permasalahan pembangunan di Kota Malang.
Dikutip dari rilis Bagian Prokompim Setda Kota Malang, beberapa yang disasar Pj Iwan yaitu rehabilitasi gedung sekolah rusak dan modernisasi tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Malang. Keterbatasan anggaran tidak mengurungkan niatnya menyelesaikan program prioritasnya selama menjabat sebagai Penjabat Walikota Malang.
Iwan lantas menginisiasi agar program TSP (tanggung jawab sosial perusahaan) yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membantu proses rehabilitasi gedung sekolah dan tempat pembuangan sampah. Tercatat ada 51 gedung sekolah yang perlu dilakukan perbaikan dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat.
Gagasan inovatif Penjabat Walikota ini diterima baik para pelaku usaha di Kota Malang. Hasilnya, Rabu (13/11) gedung sekolah SD Negeri Ketawanggede dengan kategori rusak berat resmi direhabilitasi. Tidak hanya itu, dalam kesempatan yang sama 6 TPS juga direhabilitasi, 3 diantaranya dikunjungi Penjabat Walikota Malang yaitu TPS di wilayah Purwantoro, Wilis dan Tunjungsekar.