MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyebut bahwa penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2026 ingatkan pentingnya prinsip inklusivitas dan keberlanjutan.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Lowokwaru 2025 untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2026 yang digelar di Hotel Santika Premier Malang, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, inklusivitas menjadi aspek penting dalam perencanaan pembangunan agar kebijakan yang dihasilkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Inklusivitas harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang tertuang dalam RKPD 2026. Ini penting agar seluruh masyarakat Kota Malang merasakan manfaat dari pembangunan yang direncanakan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Musrembang Kecamatan Lowokwaru selain dihadiri Amithya Ratnanggani Sirraduhita, juga dihadiri anggota DPRD Kota Malang Dapil Lowokwaru. Diantaranya, Lelly Thresiyawati dari Fraksi Gerindra, Ginanjar Yoni Wardoyo (Gerindra), Djoko Prihatin Komisi A dari Fraksi Golkar.
Kemudian, Dito Arief Nurkhmadi dari Fraksi Nasdem, Trio Agus Purwono Wakil Ketua dari Fraksi PKS serta tiga orang anggota dewan lainnya.
Dalam Musrenbang tersebut, sebanyak 1.708 usulan dan sejumlah 763 usulan ditujukan ke
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Terdiri dari, 189 usulan ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP).
Kemudian, Bakesbangpol mendapat usulan, BPBD 15 usulan, Dispora 56 usulan, Dinkes 132 usulan, Dispangtan 67 usulan. Selanjutnya, Diskominfo mendapat 38 usulan, Diskopindag 21 usulan, DLH 13 usulan, Disdikbud ada 134 usulan, Dishub 22 usulan, DISPUSSIPDA 3 usulan, Dinsos 27 usulan, Disnaker 16 usulan serta Satpol PP mendapat 15 usulan.
Keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan RKPD tersebut, akan memastikan kebijakan yang diambil mampu menyentuh berbagai sektor, mulai dari sosial, ekonomi, lingkungan, hingga budaya.
Menurut Amitha, hal itu diperlukan agar Kota Malang dapat menghadapi tantangan pembangunan dengan lebih efektif. Selain itu, perempuan yang akrab disapa Mia tersebut juga memfokuskan pentingnya kesinambungan dalam proses perencanaan RKPD 2026. (lil)