
Gresik (SurabayaPost.id) – Forum musyawarah pengelolaan Situs Sunan Giri kembali menghasilkan kesepakatan penting. Dalam pertemuan yang dihadiri pemerintah kecamatan, pengurus yayasan, kaum, serta tokoh masyarakat di Kantor Kecamatan Kebomas, diputuskan adanya tambahan empat nama baru yang akan masuk dalam struktur kepengurusan.
Camat Kebomas Tri Joko Efendi dalam arahannya menekankan pentingnya demokrasi dan keterbukaan dalam memilih personel. Ia meminta semua pihak menjaga kebersamaan serta tidak memperuncing perbedaan.
“Biarkan demokrasi ini berjalan, nanti akan terlihat di dalam organisasi siapa saja yang benar-benar memiliki komitmen. Jangan sampai dinamika internal justru menimbulkan perpecahan,” tegasnya, Selasa (19/08/2025)
Ia juga menambahkan bahwa tujuan utama pengelolaan situs bukanlah soal siapa yang menjadi pengurus, melainkan bagaimana semua pihak bisa bersinergi demi menjaga marwah, kebersihan, serta tata kelola kawasan makam Sunan Giri agar tetap bermanfaat bagi umat.
Dalam forum tersebut, terungkap bahwa sesuai keputusan Dinas Pariwisata, hanya ada satu jalur pendataan resmi yang diakui. Oleh karena itu, peran jurukunci ditegaskan sebagai bagian dari kepanjangan tangan yayasan. Hal ini dianggap penting untuk menjaga keteraturan, terutama dalam hal penerimaan tamu dan pencatatan kegiatan di area situs.
Akhirnya, semua pihak menyepakati empat nama yang diajukan untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Detail nama-nama tersebut akan diumumkan kemudian, setelah melalui pembahasan teknis lebih lanjut.
“Alhamdulillah, sudah ada titik temu. Kaum kini masuk dalam jajaran pengurus, dan hal ini menjadi langkah maju untuk menguatkan kebersamaan. Semoga semua pihak tetap mengedepankan niat ikhlas demi keberkahan dan kelestarian Situs Sunan Giri,” tutup Camat Kebomas.