BATU (surabayapost.id) – Kalangan DPRD Kota Batu meminta agar Dirut Perumdam Among Tirto segera menyerahkan rencana bisnis (Renbis) Museum Air. Sebab, anggaran untuk pembangunan museum tersebut sebesar Rp 10,5 miliar sudah masuk dalam RPJMD 2017-2022.
Permintaan Renbis Museum Air itu disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Hari Danah Wahyono, Selasa (10/3/2020). Menurut dia, sesuai pengajuan Dirut Perumdam Among Tirto Batu, Edi Sunaedi, pembangunan museum itu akan mampu meningkatkan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Makanya kata dia, Komisi B DPRD Kota Batu mendesak agar Perumdam Among Tirto Kota Batu segera melengkapi persyaratan Renbis Museum Air. Itu kata politisi Partai Grrindra ini sesuai komitmen ketika Komisi B melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor Perumdam Among Tirto sebelumnya.
“Untuk mendengar progres beberapa program Perumdam Among Tirto dalam lima tahun kedepan.Mulai dari rencana pembangunan Museum Air, pembuatan produk air minum dalam kemasan (AMDK) dan rencana kenaikan tarif bagi pelanggan, kenaikan tarif MoU pemanfaatan air dengan Kota dan Kabupaten Malang serta beberapa lainnya,” kata Hari Danah.
Selanjutnya menurut Hari Danah setelah dilakukan kunker, dewan meminta agar Perumdam segera mempercepat perencanaan dan Renbis pembangunan Museum Air.
“Tujuannya agar pembangunan Museum Air segera bisa terbangun. Mengingat dalam perubahan RPJMD 2017-2022 yang telah ditandatangani pada Senin (9/3/2020) pembangunan Museum Air dan Kantor PDAM telah dimasukkan. Itu 7 bakal menelan anggaran senilai Rp 10,5 miliar,” ungkapnya.
Selanjutnya ditambah oleh anggota Komisi B, Saifudin,menurutnya DPRD Batu sangat mendukung penuh pembangunan Museum Air. Tapi dengan ketentuan, selama pembangunan mampu meningkat PAD Kota Batu.
“Untuk semua program Perumdam Among Tirto kami mendukung. Khususnya untuk Museum Air. Tapi kami minta kajian rencana bisnisnya. Karena yang namanya BUMD harus menguntungkan. Jadi jangan sampai dibangun tapi tidak menguntungkan,” sarannya.
Sedangkan untuk pelaksanaanya, lanjut dia, agar bisa dilakukan tahun ini. Mengingat untuk pembangunannya bakal menggunakan dana penyertaan modal. Artinya kata dia anggarannya sudah ada dan tinggal melengkapi persyaratannya.
“Kalau dana sudah ada dari penyertaan modal yang dikucurkan senilai Rp 48 miliar secara bertahap.Artinya tinggal Perumdam memenuhi persyaratan seperti kajian Renbis,” tandasnya.
Meski begitu Politisi PKS ini menyarankan Direksi Perumdam terkait rencana kenaikan pelayanan PDAM Kota Batu bagi warga,alasannya.
“Karena masih banyak warga Kota Batu yang pendapatan per kapita tidak besar. Sebaliknya ia mendukung wacana MoU kenaikan tarif pemanfaatan air untuk Kota dan Kabupaten Malang yang dianggap sangat rendah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Perumdam Among Tirto, Eddy Sunaedi mengaku saat ini tengah menyiapkan renbis pembangunan Museum Air. Itu menurut dia, prosesnya masih pada tahapan kajian studi tentang sarana investasi atau feasibility study. Kemudian lanjut dia, hasilnya akan dipaparkan ke eksekutif dan legislatif.
” Pada intinya DPRD meminta perkembangan program Perumdam sudah sejauh mana.Dan kami sudah mempersiapkan kajian studi tentang sarana investasi. Setelah selesai akan segera kami paparkan agar pembangunan Museum Air segera dikerjakan,” ucapnya.
Dengan begitu,pemangku Perumdam yang sapaan akrabnya Eddy Shokek ini mengaku sudah menyiapkan berapa program untuk kedepan yang bakal dilakukan. Disebutkannya, seperti pengembangan air kepada warga yang belum teraliri.
Kemudian penertiban jaringan air liar di Oro-Oro Ombo ,Kecamatan Batu,dan rencana revisi penyesuaian tarif MoU antara Perumdam Kota Malang serta Kabupaten Malang.
“Dalam waktu dekat akan diagendakan pertemuan antara dewan pengawas, Sekda, dan Ekbang selaku pembina BUMD. Tujuannya untuk penyelarasan program-program Perumdam Among Tirto Kota Batu,” timpalnya (Gus)
Leave a Reply