Diduga Dipersulit, Para Kades Keluhkan Pelayanan Puskesmas

Kades Torongrejo Sugeng Santoso

BATU (SurabayaPost.id) – Beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Batu dikeluhkan para Kepala Desa (Kades), Sabtu (30/5/2020). Itu terkait pelayanan bagi warganya yang meminta surat keterangan kesehatan di Puskesmas untuk rujukan bekerja.

Ada dugaan warga yang urus surat keterangan dipersulit. Dengan begitu warga setempat memilih cek kesehatan ke rumah sakit (RS) sendiri dan membayar ratusan ribu rupiah.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Sugeng Santoso. Menurut Sugeng, ada beberapa warganya yang bekerja di daerah luar Kota Batu. Sehingga diperlakukan punya surat keterangan sehat dari wilayahnya.

“Surat keterangan sehat itu, guna memastikan bahwa dirinya benar – benar sehat, karena kuatir ada yang terdampak Covid- 19,” katanya.

Kemudian kata dia, warganya banyak yang mengeluh ke desa, pada saat mereka datang ke Puskesmas untuk memeriksakan dirinya dan meminta surat keterangan sehat.

“Warga kami mengaku dipersulit dan tidak ada respon dari Puskesmas pada saat meminta surat keterangan sehat. Kemudian warga kami memilih jalan pintas memeriksakan ke RS sakit di Kota Batu,dan dikenakan biyaya, kisaran Rp 400 ribu sampai ada yang Rp 1 juta,” ungkapnya.

Dengan kejadian itu, Sugeng mengaku prihatin kepada pelayan Puskesmas, apalagi menurut dia, masyarakat sedang dilanda Covid – 19.

“Mereka susah, dan surat kesehatan itu diperlukan untuk persyaratan dimana mereka bekerja.Ada yang di Kota Malang dan Kabupaten, tujuannya supaya mereka tidak kuatir pada kesehatannya,” ujarnya.

Terpisah Kepala Desa Beji Deni Cahyono, mengaku warganya juga mengalami pelayanan dari Puskesmas yang serupa.

“Jadi setiap warga yang ingin meminta surat kesehatan, itu dipersulit.Ini yang dialami di desa kami untuk warga. Masyarakat itu akan minta surat jalan terkait tes kesehatan tapi dipersulit,” terangnya.

Dengan dipersulitnya itu, Deni mengaku tidak tahu alasannya. “Padahal itu untuk kepentingan kerja. Selain warga kami juga ada yang berjualan tempe di wilayah Pujon, Kabupaten Malang, dan ada juga yang kerja di wilayah Malang Raya.Mereka semua membutuhkan surat keterangan sehat itu,”paparnya.

Untuk itu, Deni berharap kepada Puskesmas sebagai pelayan kesehatan masyarakat tidak mempersulit kepentingan warga.

” Sekarang ini, kehidupan warga sedang dilanda kesulitan, maka jangan malah ditambah beban dipersulit lagi,” mintanya.

Sementara itu, Kades Junrejo Andi Faizal Hasan, yang sapaan akrabnya Faizal juga mengakui hal serupa.

“Warga kami juga bingung dan banyak yang mengadu ke desa.Entah apa alasannya petugas Puskesmas itu, kok mempersulit warga pada saat warga sedang dilanda musibah Covid-19,” serunya. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.