BATU (SurabayaPost.id ) – Pembangunan Pasar Sayur Kota Batu tahap II yang dikawal TP4D Kejari diharap tuntas sesuai kontrak kerja. Harapan tersebut disampaikan Ketua LSM Alab – Alab Gaib Sampoerna, Rabu (16/10/2019).
Dia mengatakan jika proses pengerjaan Pasar Sayur itu sudah berlangsung sejak 21 Juni 2019 silam. Sebagai pelaksananya adalah PT Bintang Wahana Tata.
Pembangunan tahap II itu menurut dia anggarannya bersumber dari APBD Kota Batu tahun 2019 senilai Rp 5 miliar. “Kami berharap bisa rampung tepat waktu sesuai dengan kontrak kerjanya,” jelas dia.
Apalagi, terang dia, dalam proses pembangunannya ada pendampingan dari TP4D Kejari Batu. Dia berharap bisa memberi pendampingan yang maksimal, sehingga tidak menimbulkan adanya dugaan kerugian uang negara.
Selain itu, Gaib Sampoerna yang sapaan akrabnya Gaib itu, sangat berharap Kejaksaan Batu selaku TP4D sungguh – sungguh. Terutama dalam mengawal proyek miliaran rupiah yang leading sektornya adalah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu.
“Kami berharap dalam proses pekerjaannya tidak molor dan sesuai dengan spek. TP4D kami harapkan benar – benar mengawasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” harapnya.
Itu mengingat, kata Gaib proses lelang pengadaan pasar itu pernah gagal dua kali. Bahkan sempat terkatung-katung kala itu.
Setelah ada pemenangnya, kata dia, karena berkaitan dengan uang negara, maka TP4D harus punya peranan penting dalam pengawasannya. Sebab, menurut Gaib pengerjaan pembangunan itu berlangsung selama 180 hari kerja.
“Itu sejak dimulainya pada 21 Juni 2019 silam. Namun sampai saat ini, terlihat belum ada tanda – tanda progresnya,” tandasnya.
Sementara itu, pelaksana proyek dari PT Bintang Wahana Tata yang mengaku bernama Febri mengatakan bila pembangunan Pasar Sayur itu ada kontraknya. Menurutnya, sesuai kontrak kerjanya bakal berakhir pada 25 Desember 2019 mendatang.
“Kalau dihitung mulai sekarang kurang dua setengah bulan lagi. Karena sudah ditarget sama dinas terkait dan sesuai dengan kontraknya juga,” ucap Febri.
Febri menargetkan rampung sesuai masa berakhirnya kontrak itu. Menurut dia sesuai kontrak kerja anggaran senilai Rp 5 miliar tersebut, bangunannya terbuat dari baja yang besar. “Nanti pakai atap spandek atap yang melengkung,” ungkapnya.
Selain itu, Febri mengaku dalam pengerjaannya baru mencapai 25 persen. Sedangkan yang 75 persennya nanti akan lebih banyak di konstruksi bajanya. “Itu bobot yang paling besar di situ,” ujar Febri sembari mengaku dari TP4D sudah mengecek lokasi pada hari ini.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Batu Asmadi, mengaku ingin mengetahui progres pembangunannya pasar sayur tersebut. Dia berjanji, kalau sudah terbentuk alat kelengkapab dewan akan cek lokasi.
“Kami dengan rekan – rekan komisi kalau sudah terbentuk bakal segera Sidak di pembangunan pasar sayur itu. Karena kami ingin tau juga sejauh mana progres pembangunannya, ” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply