Dinilai Lamban dan Sibuk Pendataan, Dewan Soroti Dinsos Kota Batu

Didik Machmud

Baru (SurabayaPost.id) – Anggota DPRD Batu yabg juga Ketua Fraksi partai Golkar, menilai kinerja Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu lamban dan terkesan disibukkan dengan pendataan semata. Itu terkait besaran anggaran bantuan untuk masyarakat Kota Batu yang terdampak Covid – 19, senilai Rp 60 miliar sampai saat ini belum tersalurkan pada masyarakat Kota Batu.

Hal tersebut, dikatakan oleh politisi partai Golkar Didik Machmud, Senin, (18/5/2020). Menurut Didik,anggaran penanganan Covid – 19 bagi masyarakat batu senilai Rp 60 miliar. Anggaran itu sampai saat ini belum direalisasikan kepada masyarakat Kota Batu sejumlah 30 ribu KK.

” Mulai dari bulan April dan ini sudah berjalan pertengahan bulan Mei, Dinsos Kota Batu hanya berkutat dalam pendataan semata dan jalan ditempat,” kata Didik.

Selanjutnya, menurut Didik, bantuan kepada masyarakat Batu, dengan persiapan besaran anggaran senilai Rp 60 miliar. Itu untuk bantuan warga yang terdampak langsung covid – 19, di Kota Batu.

“Dari data awal Jaring Pengaman Sosial (JPS ) sejumlah 933 KK yang pernah disalurkan dan pendataannya rancu. Sekarang ditambah dengan adanya bantuan dari Provinsi melalui Kartu Keluarga Sejahtera ( KKS ) di wilayah Kecamatan Batu, Kelurahan Temas, Kota Batu,” ungkapnya.

Itu ,ungkap dia, bantuan berupa uang senilai Rp 200 ribu. Mekanismenya melalui Bank BNI.

“Artinya terkait penyaluran bantuan yang awal dari sejumlah 933 KK, senilai Rp 600 ribu, itu Dinsos untuk memenuhi bantuan tersebut supaya genap menjadi sejumlah Rp 1 juta.Yang itu saja Dinsos masih belum memberi tambahan sebesar Rp 400 ribu, sampai sekarang .Itu saja belum dilakukan,” tandasnya.

Alih – alih tandas dia, terkait bantuan KKS yang sekarang dari Pemerintah Provinsi senilai Rp 200 ribu.

“Berarti Dinsos Batu harus menambah uang lagi sebesar Rp 800 ribu. Maka dari itu, kami meyakini besaran anggaran sejumlah Rp 60 miliar itu, akan berputar – putar cuma begitu saja dan tidak jelas progresnya,” terangnya.

Padahal terang dia, dengan besaran anggaran Covid -19 Rp 60 miliar itu, sudah disetujui dewan. Sehingga tinggal penyalurannya saja.

“Sejak bulan April dan Mei ini sudah berjalan mau habis,namun juga belum direalisasikan kepada masyarakat. Uangnya sudah ada,dan data sebagian di satu desa sudah ada yang valid dan jelas,” paparnya.

Kemudian, papar dia, dengan lebaran sudah dekat ini, dan janjinya Dinsos sebelum lebaran harus sudah terealisasi.Tapi sampai saat ini, menurut dia, belum ada kejelasannya.

“Seharusnya dengan anggaran senilai Rp 60 miliar itu, segera disalurkan dan kasihan masyarakat batu.Celakanya, Dinsos ini kurang terbuka terkait dengan data. Sebenarnya kalau ada kesulitan segera dibicarakan bersama, dan jangan diam. Dan data ini jangan dikuasai oleh oknum – oknum yang gak jelas,” pesannya.

Karena, terkait ini semua, menurut Didik sekitar satu bulan lebih. Dinsos hanya bicara dengan data – data saja.

“Dan uang senilai Rp 60 miliar itu, kalau tidak segera disalurkan memangnya mau dikemanakan. Sedangkan masyarakat sangat – sangat membutuhkan,” pungkasnya. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.