DPRD Kota Malang Soroti Anggaran Porprov 2025 Hingga Capai Rp 51 Miliar

KetuaDPRD Kota Malang sementara, I Made Riandiana Kartika
KetuaDPRD Kota Malang sementara, I Made Riandiana Kartika

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – DPRD Kota Malang anggaran besar di dalam kegiatan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) 2025 yang bakal digelar di Kota Malang.

Pasalnya, Kota Malang disebut butuh anggaran mencapai Rp 51 miliar untuk bisa menjadi tuan rumah gelaran pesta olahraga se-Jatim tersebut.

Ketua Sementara DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, mengatakan bahwa pentingnya pembahasan khusus mengenai anggaran yang dialokasikan untuk Porprov Jatim Tahun 2025 tersebut. Menurutnya, itu tidak boleh dianggap sepele, sebab anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 51 miliar.

Pria yang akrab disapa Made, itu menyampaikan bahwa anggaran tersebut belum diakomodasi dalam APBD 2025 dan berpotensi akan menekan belanja daerah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.

“Alokasi anggaran Porprov 2025 yang mencapai Rp 51 miliar, ini perlu adanya perhatian khusus. Jika pengeluaran bertambah, tapi di satu sisi pendapatan tidak bertambah, maka pengeluaran yang lain yang harus dikurangi. Logika inilah yang berpotensi akan alot. Sehingga, tadi ada usulan untuk dibuat Rakor khusus terkait Porprov ini. Karena anggarannya tidak kecil, kita harus hati-hati,” jelas Made, Selasa (10/09/2024) siang.

Untuk pengelolaan anggaran tersebut, menurut Made, sebaiknya diserahkan kepada Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) sebagai dinas pengampu, bukan pada Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI). “Anggaran sebesar ini sangat berisiko jika dikelola oleh KONI. Kami lebih percaya jika Disporapar yang mengelola, mengingat banyaknya infrastruktur yang harus diperbaiki. Seperti stadion Gajayana, GOR Ken Arok, dan beberapa venue lainnya,” tambahnya.

Bonus bagi atlet juga menjadi perhatian, karena dengan alokasi Rp 20 miliar dari total Rp 51 miliar. Sehingga, dirinya menegaskan perlunya pengelolaan yang hati-hati untuk mengantisipasi potensi masalah, seperti kelebihan bonus jika perolehan medali emas melebihi target.

“Kita harus pastikan bonus ini dikelola oleh pihak yang tepat, agar tidak terjadi kekurangan dana jika peraih medali emas melebihi perkiraan. Pembahasan rakor khusus diperlukan untuk memastikan semua ini berjalan lancar,” jelasnya.

Diakhir, Made juga menuturkan bahwa dengan menjadi tuan rumah Porporv 2025, pasti semangat atlet akan berbeda. Sehingg, Made meyakini bahwa target perolehan medali akan bertambah. (**)