Hasil Monev, Nurochman: Beberapa Poin Anggaran Covid-19 di BPBD Dihapus

Wakil Ketua 1 DPRD Batu Nurochman

BATU – (SurabayaPost.id) – Hasil monitoring dan evaluasi (Monev) dari anggota DPRD Kota Batu terkait anggaran penanganan Covid-19 pada Tim Gugus Tugas II di Balai Kota Among Tani Batu ada beberapa OPD yang mendapat sorotan. Itu terkait dengan penyerapan anggaran.

Wakil Ketua 1 DPRD Batu Nurochman, membenarkan hal itu, Kamis (28/5/2020). Menurut politisi dari partai PKB yang sapaan akrabnya Cak Nur ini, hasilnya ada beberapa koreksi anggaran yang dilakukan.

“Anggaran untuk penyemprotan melalui drone yang dihapus dan pembelian thermal gun yang dianggap terlalu mahal,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, bahwa monev yang dilakukan terkait penyerapan dan transparansi anggaran dari dua OPD yang masuk dalam gugus tugas II Covid-19.

“Untuk BPBD anggaran atau kebutuhan mencapai Rp 1,25 miliar. Ada beberapa anggaran yang kami soroti. Meliputi pengadaan masker, thermal gun, dan juga sewa drone,” ungkapnya.

Karena, ungkap dia dari anggaran yang disoroti tersebut sudah dijelaskan dalam monev.Yang mana, lanjut dia,berdasarkan Informasi dari BPBD telah mengklaim selesai semua untuk anggaran 10 ribu masker dengan anggaran per masker Rp 8500.

“Pengadaan masker itu, katanya melalui Kecamatan dengan melibatkan pelaku UMKM di tiap-tiap desa. Masing-masing desa mengerjakan masker kain dengan jumlah variatif. Katanya sudah disebar tiap desa/kelurahan dan masih ada stok 1000 masker lebih,” tandasnya.

Menurut dia, rencananya masker tersebut akan dibagikan di desa atau pasar yang ada transmisi lokal. Selain itu, kata dia, dengan thermogun yang awalnya tiap thermal gun Rp 7 juta juga dijelaskan. Termasuk anggaran untuk drone yang ternyata gratis dari pihak UMM.

Terpisah, terkait pengadaan masker yang diklaim Plt Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu yang dikabarkan telah pesan di tiga Kecamatan di Kota Batu. Sekretaris Camat Junrejo, Parnan mengaku tidak tahu. “Tidak pernah pesan di Kecamatan, mungkin langsung pesan di UMKM nya sendiri di Junrejo,” katanya.

Saat disinggung dimana tempat UMKM pembuatan masker di Kecamatan Junrejo, Parman juga mengaku tidak mengerti tempatnya. “Waduh saya tidak mengerti, tapi yang jelas tidak pernah ada pesanan masker dari BPBD di Kecamatan Junrejo,” ucapnya.

Disisi lain, berdasarkan keterangannya Kepala Desa (Kades) Pendem, Kecamatan Junrejo, Tri Wahyu Efendi, mengaku pernah dikasih masker BPBD sejumlah 200 pcs.

” Ya di desa kami pernah mendapat bantuan masker, ada tiga model dan tiga warna.Warna kuning, orange dan hitam sejumlah 200 pcs,” terangnya.

Terkait itu, Pendik hanya mengaku dapat bantuan masker sejumlah 200 pcs. Sebab yang diterima hanya sebanyak itu.

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu saat dikonfirmasi via ponselnya belum ada respon. Sampai berita ini dikabarkan di Surabayapost.id , Agung Sedayu belum bisa dikonfirmasi dan belum juga memberi penjelasan terkait misteriusnya pengadaan masker tersebut. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.