BATU ( SurabayaPost.id ) – Humas Himpunan Pedagang Pasar ( HPP) Pasar Besar Kota Batu, Johan Bambang Irawan, Jumat ( 24/ 12/ 2021) mengaku tidak butuh asumsi dan janji Pemerintah Daerah, yang dibutuhkan hanya bukti dan kepastian.
Itu, terkait pengumuman progres pemenang tender rencana revitalisai Pasar Besar Kota Batu, yang selalu mundur dan tidak ada kepastian.
“Kepada dinas terkait kami selaku pedagang Pasar Besar Batu,tidak butuh asumsi dan janji,yang kami butuh bukti dan kepastian siapa jati dirinya pemenang tender rencana pembangunan Pasar Besar Batu tersebut,” kata Johan.
Seandainya,ada yang mau ditunjukkan , Johan menyarankan agar ditunjukkan saja siapa pemenang tendernya.
” Kalau pemenang tendernya sudah ada dan jelas , kemudian diumumkan secara terbuka tanpa diperintah relokasi, kita akan angkat kaki sendiri,” janjinya.
Karena ,kata dia, sangat paham adanya pembangunan, menurutnya pasti ada relokasi.Untuk itu, dirinya sangat butuh keseriusan dari pemeritah daerah melalui dinas terkait untuk menyampaikan kebijakan – kebijakannya terkait
tahapan relokasi.
” Dan itu harus berdasarkan cara yang jelas dan bersandar pada sebuah kepastian.Kapan pembangunan dimulai , dan PT apa pemenangnya, serta berapa lama proses pekerjaannya, kemudian berapa besaran sumber anggarannya,” minta Johan.
Selanjutnya, menyikapi apa yang telah disampaikan dinas terkait sebelumnya, pemenang lelang tender akan disampaikan satu,atau dua hari yang yang lalu, menurutnya itu hanya isapan jempol belaka.
” Faktanya,sampai saat ini belum ada penjelasan bahkan dikabarkan mengalami kemunduran lagi terkait pengumuman pemenang terdernya.Kita sama – sama menunggu informasi dari pusat, jadi sedianya dinas terkait kalau tidak pasti, seyagyanya tak perlu terlalu banyak janji,” saran dia.
Itu, kata dia, dirinya sama – sama menunggu, yang perlu disampaikan lagi, kata dia, sejauh mana keseriusan pemerintah daerah untuk menyampaikan kepada segenap warga pedagang pasar.
” Terlebih dengan dipasangnya banner pengumuman relokasi yang berakhir hingga tanggal 25 , Desember , namun peserta pemenang lelang dari pusat belum ada tanda – tanda kepastiannya,” terangnya.
Seperti halnya, terang dia, yang telah disampaikan Diskumdag Kota Batu, sebelumnya, pada 22 Desember menurutnya akan disampaikan pemenang tendernya.
“Kemudian beredar kabar lagi ditunda sampai 28 Desember ini.Ini malah menambah kegelisahan para pedagang.Karena tanpa kejelasan pemenangnya dan kapan mulai dibagunnya,itu
menambah lagi bingungnya warga pasar,”ujarnya.
Dengan demikian, ujar dia, pedagang dibawah sekarang bertanya – tanya sejauh mana persiapan daerah dalam menata revitalisasi agar tidak terjadi gonjang – ganjinya warga pasar.
Yang jadi pertanyaan lagi, menurut dia, apakah aggaran APBN yang dikabarkan dengan besaran Rp 200 miliar untuk revitalisasi pasar batu tersebut, tetap bakal dikucurkan.
” Saya orang awam, biasanya anggaran yang sudah siap pada tahun ini, kemudian tidak terserap biasannya akan ada tender ulang berikutnya.Apalagi, pergantian dari 2021 ke 2022 tinggal hitungan jari,”jelas dia, sembari minta maaf kalau yang disampaikan itu salah.
Sembari menunggu kepastian kapan pengumuman pemenang tender, Johan menyarankan Diskumdag Batu, bisa menyempurnakan tempat – tempat relokasi yang diklaim rampung semua.
” Saya melihat seperti PKL yang ada didalam, diketahui tidak mendapat, sarana dan prasarana yang memadahi. Seperi atap dan beberapa lainnya,” katanya.
Itu,kata dia, sepertinya akan dibebankan kepada para pedagang.
” Saat ini sangat kurang tepat, karena masih dimasa pandemi pedagang pulang dapat pelaris saja sudah baik.Terlebih mau diberi beban memperbaiki stand – stand nya itu.Itu perlu uang tidak sedikit kalau mau menyempurnakan stand – stand yang dimaksud,” seru Johan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono, saat dihubungi via ponselnya untuk dikonfirmasi terkait ini, belum direspon.
Sampai berita ini dikabarkan di surabayapost.id, Eko belum bisa dikonfirmasi ( Gus)
Leave a Reply