Ingat Sejarah, Mantan Wapres Boediono Apresiasi BI Malang

Mantan Wapres RO Ptof Dr Boediono BSc MEc

MALANG (SurabayaPost.id) – Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof Dr Boediono BSc, MEc mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) Malang. Sebab sudah mengingat dan menapaktilasi  sejarah BI Malang sejak jaman Belanda hingga saat ini. 

Apresiasi tersebut disampaikan Boediono yang mantan Gubernur BI itu saat menjadi narasumber dalam acara zoom meeting yang digagas BI Malang, Selasa (16/3/2021). Zoom meeting itu membedah buku tentang sejarah BI Malang sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini. 

Menurut Boediono, upaya tersebut merupakan langkah strategis. “Ini sebagai lesson memori yang sangat bagus,” tutur Boediono. 

Alasan dia, karena sejarah bisa dijadikan pihaknya untuk mengambil kebijakan untuk saat ini dan yang akan datang. “Itulah pentingnya sejarah,” jelas dia. 

Prof Dr Hariyono MPd

Hal senada juga diungkapkan ahli sejarah dari UM,  Prof Dr Hariyono MPd. Dia mengatakan bila buku Sejarah BI Malang yang ditulis Dr. R. Reza Hudiyanto, MHum sangat menarik. 

Dia menjelaskan buku “Dari Rimba Menjadi Kota: Bank Indonesia Dalam Evolusi Malang Raya” bisa dijadikan pelajaran bagaimana Kota Malang memiliki nilai ekonomis yang strategis.  Potensi pertaniannya luar biasa. 

Untuk itu, Belanda membangun  infrastruktur demi mengoptimalkan potensi tersebut demi mengeruk  keuntungan. Sehingga mendirikan Kantor De Javasche Bank (DJB) Agentschap Malang yang setelah dinaturalisasi menjadi BI Malang. 

Sementara itu, Reza Hudiyanto Menjelaskan bahwa Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa yang memiliki kedudukan penting dalam konteks usaha perkebunan swasta pada masa koloniał. Kawasan yang semula sebagian besar tertutup rimba berevolusi menjadi kawasan perkebunan terkemuka diikuti dengan berdirinya kantor-kantor manajemen perkebunan di kota ini sehingga menjadi kota dengan infrastruktur yang semakin meningkat. 

Evolusi kota Malang, kata dia,  yang mampu menggerakkan perekonomian maka pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kantor De Javasche Bank (DJB) Agentschap Malang untuk menjalankan fungsi sebagai bank sirkulasi di wilayah koloni Hindia Belanda. DJB ini menjadi Bank Indonesia (BI) setelah dilakukan proses nasionalisasi 1 Juli 1953.

Untuk iłu, kata Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho, BI sebagai lembaga bank sentral memiliki komitmen untuk menuliskan perjalanan sejarah organisasi dan perekonomian bangsa melalui peluncuran seri buku Sejarah dan Heritage 16 Kantor Perwakilan Bank Indonesia.

Itu karena, kata dia, kehadiran 16 Kantor Perwakilan Bank Indonesia ini termasuk Malang memiliki perjalanan panjang sejak masa kolonial Hindia Belanda dengan nama De Javasche Bank (DJB). 

Azka Subhan Aminurridho, menyampaikan bahwa Kota Malang telah berevolusi. Semula hanya kawasan pertanian, menjadi kawasan perkebunan, industri, pariwisata dan pendidikan. 

“Cikal bakal berdirinya DJB Agentschap Malang hingga kini menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, menjadikan terus hadir dalam perkembangan ekonomi serta menjawab perubahan ekonomi. Di masa saat ini, dimana sedang berjuang dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di daerah,

Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan daerah lainnya untuk senantiasa melakukan implementasi, monitoring, dan evaluasi terhadap implementasi program PEN di wilayah Malang dan sekitarnya,” jelas dia. 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, kata dia,  juga memberikan fasilitasi dan masukan dalam rangka perumusan kebijakan ekonomi daerah melalui koordinasi berbagai forum-forum kebijakan di wilayah Malang.

Lebih lanjut, Kepala perwakilan BI Malang menyampaikan bahwa program pendukung PEN lainnya yang telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang dalam mendorong pengembangan ekonomi di daerah antara lain melalui pengembangan UMKM, ekonomi dan keuangan syariah (Hala/ Value Chain), serta digitalisasi ekonomi sebagai sumber kekuatan ekonomi baru di wilayah Malang dan sekitarnya. 

“Pada tahun 2021 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang akan terus menjalankan program-program yang berlanjut dari tahun 2020 seperti dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional di wilayah Malang dan sekitarnya, pengembangan UMKM, serta peningkatan akses keuangan digital di lingkungan pemerintah, dan Program QRIS 12 juta merchants di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (aji) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.