Dirinya juga mengungkapkan bahwa stabilitas pasokan stok bahan pangan juga terbantu dengan keberadaan urban farming. Dalam hal ini, Dispangtan Kota Malang telah membina kelompok urban farming yang cukup aktif dalam mengelola lahan yang tidak atau kurang bermanfaat.
“Ada dua lokasi sebagai tempat edukasi, sosialisasi, dan ada juga lahan pekarangan yang digunakan untuk produksi. Jadi kalau berkunjung ke sana nanti dapat melihat, dua lokasi tersebut produksinya cukup bagus dan berkontinyu terus-menerus mereka memproduksi,” ujarnya.
Menurutnya, stok bahan pangan menjelang Nataru di Kota Malang ini tetap terjaga dan cukup stabil.
“Alhamdulillah untuk stok kebutuhan pangan di kota Malang cukup. Dan Insyaallah nanti sampai akhir Desember akan kita gelar lagi, tapi titiknya belum kita tentukan,”jelas pria ramah tersebut.
Sebagaimana diketahui, Gerakan Pangan Murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok masyarakat dengan harga murah dan berkualitas yang meliputi beras, minyak goreng gula pasir, tepung terigu, telur, daging ayam, cabe merah, bawang putih, sayuran dan berbagai jenis pangan lainnya, termasuk juga aneka frozen food dan olahan ikan.
Selain itu, beberapa bahan kebutuhan pokok juga dijual dengan harga dibawah harga pasar, seperti beras Mentari kemasan 5Kg Rp 68 ribu, minyak goreng merk MinyakKita Poch 1L Rp 16 ribu, tomat 500 gram Rp 8.000, cabe rawit 250 gram Rp 7.500 dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. (lil)