MALANG (SurabayaPost.id) – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (IBU) Malang, kembali menggelar acara Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) 2020 di kampus C, Jl Citandui, Kamis (1/10/2020). Penyambutan itu mengusung ghirah ‘SAMBA Pancasila Sakti’.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta tak hanya diwajibkan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Namun, juga dilarang bergerombol.
Itu karena dalam SAMBA Pancasila Sakti kali ini tak hanya diikuti massa dengan jumlah lebih dari 30 orang. Akan tetapi juga digelar beragam aktivitas.
Satu di antaranya diwarnai adanya peragaan Tari Nusantara Utama IKIP Budi Utomo. Tarian yang mengusung semangat berpancasila ini diikuti oleh 200 mahasiswa baru.
Dari jumlah tersebut, ada 150 mahasiswa yang mengikuti secara online dengan melalui live streaming YouTube, dan 50 mahasiswa yang hadir langsung (Offline) di Kampus C IBU, Jalan Citandui 46, Blimbing, Kota Malang.
Dalam kesempatan itu, Rektor IBU, Nurcholis Sunuyeko mengatakan, kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan penyambutan mahasiswa baru dari episode – episode sebelumnya, yakni SAMBA episode Perdana, SAMBA episode Merdeka, SAMBA episode Arjuna dan SAMBA episode Srikandi.
“Untuk kali ini kami mengambil tema SAMBA episode Pancasila Sakti. Karena bulan-bulan ini Pancasila menjadi pembahasan tersendiri, karena Pancasila merupakan jati diri sekaligus cita-cita bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Nurcholis, sebagai Kampus yang dijuluki miniatur Indonesia, lantaran keberagaman mahasiswanya, baik secara agama, bahasa dan budaya ini dapat menciptakan suasana keakraban dan mengenalkan kehidupan kampus dengan cara-cara yang dibenarkan oleh pemerintah sebagaimana dihimbau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
“Kegiatan SAMBA ini bersifat mengedukasi, menyenangkan dalam suasana keakraban dan mengenalkan kehidupan kampus untuk berikrar Pancasila dan Kebudiutamaan yaitu, ke-Indonesia-an, Kemanfaatan, Kepedulian, Kepatuhan dan Kepatutan,” jelasnya.
Dengan begitu, tambah Nurcholis, dirinya berharap, para mahasiswa baru dapat memiliki karakter yang berbudi utama, dengan menghadirkan stakeholder pengguna lulusan yang dikemas dalam bincang santai.
“Kegiatan kali ini, kami juga menghadirkan alumni IKIP Budi Utomo Malang memiliki karakter yang tidak ditemui dari lulusan perguruan tinggi manapun, seperti kepala sekolah dan pengasuh pondok pesantren,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply