BATU (SurabayaPost.id ) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri event gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai (DAS). Selain itu meresmikan, Area Model Konservasi dan Edukasi (AMKE) , di Desa Oro – Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Kamis (5/12/2019).
Untuk itu, Siti mengaku bakal terus mendorong upaya pemulihan sempadan sungai atau daerah aliran sungai (DAS) di 15 DAS yang ada di Indonesia dengan konsep Ekoriparian.
“Salah satunya, konsep Ekoriparian yang diterapkan di DAS Brantas Kota Batu dan di Jatim pada umumnya. Dengan konsep ini mampu memperbaiki ekosistem sekaligus edukasi masyarakat dan mensejahterakan masyarakat,” kata Siti.
Dengan begitu, Siti mengaku untuk yang di Kota Batu, konsep ekoriparian tersebut berada di AMKE Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.
“Konsep Ekoriparian ini bisa dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman. Dan kami berharap bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) secara vegetatif dan sipil teknis berbasis wisata ini,” paparnya.
Sedangkan papar dia, untuk konsep Ekoriparian yang ada di beberapa daerah.Yakni,di Teluk Jambe, Karawang, Citarum, dan Srengseng Sawah di Depok untuk Ciliwung, itu semua.
“Seperti yang diinginkan Pak Presiden. Jadi sumber daya alam yang ada di hutan juga bisa diakses oleh masyarakat dan kedepannya tidak hanya menghasilkan kayu saja,” tandasnya.
Kendati demikian,tandas dia, hutan harus memberikan hasil yang produktif seperti wisata edukasi. Seperrihalnya untuk Jawa Timur disebutkan dia, ada sekitar 70 spot Ekowisata.
Yang menurutnya dari setiap spot tersebut secara tidak langsung mampu memberikan hasil dan mensejahterakan masyarakatnya.
Yang perlu diketahui, dalam giat tersebut selain dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dihadiri dihadiri pula Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wawali Batu, Punjul Santoso, serta Wali Kota dan Bupati se – Jatim.
Sementara itu, Khofifah menambahkan, menurutnya ada proses beberapa regulasi, yang membutuhkan sinkronisasi dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi dan Kabupaten serta Kota.
“Kami berharap sekali kepada Bu Menteri, diantara wilayah sungai yang indah itu, mulai di Gresik, Mojokerto dan Surabaya.Ini akan menjadi tripartit Kota yang punya potensi besar untuk menjadi wisata sebagai, yang awalnya jadi PR dan menjadi rupiah,” ujar Khofifah dan tak menyebutkan sungai – sungai yang ada di Kota Batu.
Itu, kata dia, banyak sekali lini yang bisa dilakukan, dan kami berharap apa yang dilakukan bahwa pada hari ini, menurutnya masing – masing akan menjadi sumber referensi kehidupan bersama, yang menurutnya.
“‘Bagaimana manusia yang satu dengan yang lain saling menyelamatkan. Bagaimana juga menyelamatkan alam, ya format seperti inilah yang akan jadi PR kita bersama. Ketika kita akan buang sampah ke sungai lalu akan kita berhenti.Karena tidak boleh mencemari sungai dan kita harus memberikan ruang hidup bagi ikan dan bagi seluruh habitat yang ada di sungai,” ucapnya.
Maka dari itu, format – format itu lah yang menurutnya dibutuhkan, terus diseminasi informasi termasuk literasi dan edukasi yang bisa memberikan ruang. “Dimanapun kita berada, kita memberikan manfaat di lingkungan kita masing – masing,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply