
Lantas tegas dia, untuk klaster penerima beasiswa meliputi pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu, penyandang disabilitas, perangkat desa yang ingin memperdalam ilmu perencanaan pembangunan desa, guru non-ASN yang ingin melanjutkan studi, pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kompetensi usaha, dan Hafiz maupun Hafizah Al-Qur’an sebagai bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai keagamaan.
“Semua penerima akan melalui seleksi agar tepat sasaran. Program afirmasi ini juga menjadi upaya kami menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kualitas diri di bidang usaha mikro, kecil dan menengah,” tandasnya.
Menurutnya, sumber pendanaan dari program 1000 Sarjana berasal dari berbagai kanal, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu, dukungan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, hingga bantuan dari anggota DPR RI asal daerah pemilihan Malang Raya yang telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Batu.
“Insyaallah ini kolaboratif. Kami sudah berkoordinasi dengan DPR RI dari Dapil Malang Raya, dan mereka siap membantu mendukung pembiayaan beasiswa ini,”lanjutnya.
Bagi masyarakat yang ingin mendaftar akan diarahkan melalui platform daring yang akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Batu. Informasi teknis pendaftaran dan persyaratan lengkap, menurut Cak Nur akan diumumkan secara resmi melalui website dan media sosial resmi pemkot serta kanal komunikasi lainnya.
“Untuk menjamin keadilan dan keberpihakan, kuota beasiswa akan dibagi secara proporsional sesuai wilayah dan klaster. Nurochman menekankan pentingnya pemerataan kesempatan agar tidak ada kelompok yang terpinggirkan dalam akses pendidikan tinggi,” sambungnya.
Pihaknya ingin semua anak Kota Batu punya harapan dan kesempatan yang sama. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan Kota Batu yang lebih berdaya dan berpengetahuan.
“Untuk pelaksanaan program tidak langsung menyasar 1000 orang. Tapi akan dimulai secara bertahap karena harus melakukan banyak persiapan dan penyesuaian anggaran,” tambahnya.
Mana yang mampu akan di tunaikan dalam 100 hari masa kerja dilakukan, misalnya, menurut dia, lebih dulu 50 mahasiswa.
“Alhamdulillah dan ini sebagai langkah awal kesungguhan dan keseriusan kami melaksanakan visi-mis,” pungkasnya. (Adv)