NPF Terkendali, BFI Finance Bukukan Laba Bersih Rp 1,47 Triliun

Kantor Pusat BFI Finance.
Kantor Pusat BFI Finance.

TANGERANG  (SurabayaPost.id) – Kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance)  di tahun 2018 luar biasa positif. Itu tercermin dari ratio NPF (non-performing financing) yang terkendali di level 1,2% dan piutang bersih tumbuh 14% menjadi Rp 17,3 triliun. Sehingga membukukan laba bersih sebesar Rp 1,47 triliun, naik 24% (yoy).

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono mengakui hal tersebut, Kamis (21/2/2019). Menurut dia, semua itu diraih berkat BFI Finance yang mampu menjawab tantangan dengan prima.

“Ratio NPF yang kita Bukukan 1,2%. Itu jauh lebih baik dibanding rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 2,7% selama tahun 2018,” kata Sudjono bangga.

Diakui dia bila pencapaian kinerja positif itu diukir di tengah beragam tantangan. Disebutkan seperti pengetatan likuiditas perbankan, kenaikan tingkat suku bunga, serta menurunnya kepercayaan perbankan sebagai imbas dari beberapa kasus kredit macet yang melibatkan
perusahaan pembiayaan.

Menurut Sudjono, selama 2018, BFI Finance  mencatatkan kenaikan piutang bersih pembiayaan sebesar 14% menjadi Rp 17,3 triliun. Peningkatan itu di atas pertumbuhan industri pembiayaan yang hanya sebesar 5,2% pada periode sama.

“Memang, beragam kondisi eksternal khususnya di semester II-2018 cukup menantang Perusahaan  untuk dapat tetap tumbuh secara sehat. Diantaranya dampak dari kenaikan FFR (Federal Fund Rate) sebanyak 4 kali yang berimplikasi pada pelemahan mata uang serta capital flight dari emerging market termasuk Indonesia,” katanya.

Selain itu, lanjut dia,  pengetatan likuiditas perbankan serta kenaikan tingkat bunga. “Semua itu benar-benar terasa berat.  Namun, kami bersyukur karena BFI Finance bisa mengambil langkah-langkah strategis. Sehingga kami berhasil menjaga kualitas aset yang tetap baik ditengah pertumbuhan bisnis,”
terang Sudjono

Sudjono menambahkan, Perusahaan juga berhasil mencatat kenaikan aset pada 2018 yang mencapai Rp 19,1 triliun atau meningkat sebesar 16%.  Hal itu bila dibanding periode serupa yang hanya sebesar Rp 16,5 triliun.

Pertumbuhan piutang dan aset yang positif ini, terang dia,  juga berdampak pada pendapatan sebesar 24% menjadi Rp 5 triliun. Sementara itu laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 24% yoy (year on year) menjadi Rp 1,47 triliun.

Karena itu, kata dia, capaian 3018 itu menginspirasi optimisme menjalani 2019 ini. BFI Finance, kata dia,   akan terus menjalankan bisnis dengan berpedoman pada akuntabilitas dan menjunjung tinggi profesionalisme.

“Kepercayaan dan dukungan konsumen, investor, mitra bisnis, dan stakeholder lainnya tentu menjadi andalan  BFI Finance kedepannya. Sehingga mampu menjawab dinamika dan tantangan bisnis dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Optimisme senada juga diungkapkan Business Director BFI Finance, Sutadi. Menurut dia, kinerja Perusahaan pada tahun lalu masih tumbuh lebih tinggi di atas rata-rata industri.

“Ini sinyal yang baik bagi Perusahaan untuk terus menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Kami akan terus melakukan inovasi dan pengembangan produk untuk
menjangkau konsumen-konsumen baru,” jelas dia.

Dia antara strategi yang akan dilakukan disebutkan dia seperti  lewat produk syariah, lifestyle product
(leisure), dan education. Disamping itu bekerjasama dengan beberapa perusahaan digital dalam
memasarkan produk BFI Finance.

Harapannya, kata dia, BFI Finance bisa bertambah besar. Sehingga, outlet BFI Finance yang berjumlah 423 kantor pemasaran bisa bertambah lebih banyak lagi. “Itu akan memudahkan pelayanan dan  mendekatkan BFI Finance pada konsumen,” tuturnya. (aji)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.