GRESIK (SurabayaPost.id) – Pemerintah Desa Manyarsidomukti Kecamatan Manyar menyulap kawasan hutan mangrove di Bantaran Kali Mireng, menjadi tempat wisata. Pemdes Manyarsidomukti berharap wisata alam ini bisa meningkatjan pendapatan asli desa.
Kepala Desa Manyarsidomukti Ach Chasin, SAB mengatakan, pemdes bersama seluruh unsur masyarakat sangat serius menata kawasan hutan mangrove tersebut.
Dengan modal hutan mangrove seluas 5 hektar, nantinya kawasan tersebut bakal disulap menjadi lebih menarik dengan dilengkapi arena olahraga, di antaranya berupa jogging track dan kawasan bermain untuk anak anak.
“Sebenarnya sebelum adanya Covid , arena jogging track sudah ada. Namun karena adanya pandemi, semua sarana tersebut rusak karena tidak terawat mengingat situasi yang mengharuskan orang harus lebih banyak di rumah. Sekarang tempat itu sengaja kami tutup, karena proses perbaikan yang lebih baik,’ ujar Kades Ach Chasin, SAB di ruang kerjanya.
Dikatakan Chasin, lokasi Wisata Mangrove gampang ditempuh dari jalan raya Nasional Gresik – Lamongan. Ancar-ancarnya, dari Tugu Manyar masuk lalu lurus sepanjang 2,5 Km hingga berakhir di Bantaran Kali Mireng yang terdapat Kawasan Hutan Mangrove.
Selain Kawasan Hutan Mangrove, kata Chasin, Pemerintah Desa Manyarsidomukti sekarang juga gencar mempromosikan salah satu hasil kearifan lokal masyarakat setempat.
Karya seni ini diberi nama Batik Bogem. Sebuah murni karya masyarakat Desa Manyarsidomukti, sebagai salah satu ciri khas desa pesisir.
“Batik Bogem sekarang menjadi seragam resmi Pemdes, LPM, BPD dan PKK Desa Manyarsidomukti. Kami juga mempromosikan secara langsung maupun melalui jejaring online. Harapannya tentu saja, karya asli masyarakat Desa Manyarsidomukti ini bisa diterima dan dikenal luas masyarakat Indonesia, serta dunia ” ujar Kades Chasin.
Leave a Reply